Pilkada Kota Depok
Koalisi Tertata Munculkan Satu Nama untuk Jadi Calon Pendamping Mohammad Idris di Pilwalkot Depok
Qonita mengaku bila TAS berani mengusulkan Diana Dewi lantaran yang bersangkutan bersedia untuk diusulkan sebagai balon wawalkot Depok
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sejak mendeklarasikan diri berkoalisi di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Depok 2020 pada Jumat (24/7/2020), nyatanya hingga kini koalisi Tertata Adil Sejahtera (TAS) belum juga memunculkan nama bakal calon (balon) wakil wali kotanya untuk mendampingi Mohammad Idris.
Juru bicara TAS, Qonita Luthfiyah mengatakan saat ini pihaknya masih terus menggodok siapa yang akan dipilih untuk diduetkan dengan Idris yang lebih dulu telah diusung TAS menjadi balon wali kota Depok 2020.
Kepada wartawan, Qonita yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kota Depok ini mengaku, ingin secepatnya mengumumkan siapa balon wawalkot Depok.
"Insya Allah dalam waktu dekat. Saya penginnya ini cepat selesai," papar Qonita seusai Bincang Siang bersama Depok Media Center (DMC) di Hotel Bumi Wiyata, Beji, Depok, Rabu (29/7/2020).
Pasca deklrasi pekan lalu, Qonita mengatakan sejauh ini TAS telah beberapa kali melakukan diskusi perihal pengusungan nama balon wawalkot Depok.
"Alhamdulilah sudah, ya kita punya group WA (whatsapp), jadi, by WA juga bisa, pertemuan fisik juga sudah kita lakukan," paparnya.
Satu nama pun diakui Qonita telah keluar dari hasil diskusi para pengurus koalisi TAS yakni Diana Dewi, seorang pengusaha yang kini menjabat sebagai Ketua Kadin DKI Jakarta.
Qonita mengaku bila TAS berani mengusulkan Diana Dewi lantaran yang bersangkutan bersedia untuk diusulkan sebagai balon wawalkot Depok di Pilkada yang sedianya digelar pada 9 Desember 2020.
"Kebetulan beliau juga seorang pengusaha dan juga punya minat untuk membangun Kota Depok, akhirnya kita bersama-sama mendiskusikan itu," kata wanita yang juga anggota DPRD Kota Depok ini.
• Masjid Agung At-Tin Akan Gelar Salat Idul Adha dengan Mengutamakan Protokol Kesehatan
• Pengemudi Ojol Wanita Tetap Antar Pesanan, Usai Menjadi Korban Begal di Bekasi
• Ibu dan Anak Penculik Bocah 3 Tahun di Ulujami Terancam Kurungan 15 Tahun Penjara
Jika pun nantinya PKS ngotot untuk mengusung kadernya sebagai balom wawalkot, Qonita mengatakan hal itu bukanlah masalah.
Sebab, terbentuknya TAS dari hasil pembicaraan dan kesepakatan bersama para pengurus parpol.
"Jadi ketika ini dibangun secara bersama-sama, siapapun nanti yang menjalankan amanah ini tentu sudah tahu konsepnya seperti apa," paparnya.
Seperti diketahui, sebelum akhirnya memutuskan mengusung Idris kembali maju di Pilkada, PKS memberikan dua syarat.
Yakni siap diduetkan dengan kader dari PKS dan juga mampu membangun koalisi dengan sejumlah parpol.
Untuk itu, bisa jadi kemungkinan besar yang mendampingi Idris di pertarungan pesta demokrasi nanti adalah kader PKS.