Bertengkar dengan Suami pada Malam Idul Adha, Istri di Ambon Nyaris Kehilangan Kepala

Nasib tragis dialami perempuan berinisial WA (33) di Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Suharno
SHUTTERSTOCK/JIRIS via Kompas
Ilustrasi KDRT 

Namun, meski begitu perlu diperhatikan bahwa pola komunikasi yang tepat adalah komunikasi dengan isi yang sesuai dengan yang diharapkan pula. Bukan hanya sekedar mengandalkan intensitas saja.

Cobalah melakukan langkah negoisasi mengenai apa yang ingin dilakukan selanjutnya.

"Beberapa pola ini terjadi sederhana karena kedua belah pihak ngak paham pola konunikasi satu sama lain. Mungkin jumlah intensitas komunikasinya cukup, tapi caranya, atau kontennya (yang disampaikan) gak tepat," kata dia.

Daftar Diskon Mobil Murah dari Daihatsu Ayla Hingga Toyota Calya

Nama Seorang Anggota DPRD DKI Masuk Daftar Penerima Bansos PSBB

"Misalnya 'Saya berharap diidamkan', oke berapa lama? Itu bisa, tapi tetap dinegosiasikan. Misal 'saya butuh 2 hari, oh gak bisa dua hari. Selain mendiamkan, ada gak strategi lain. Itu didiskusikan tapi saat keadaan lagi netral," ungkapnya.

"Yang gak kalah penting juga kita perlu nyusun jadwal disaat begini. Gimana pun kita butuh personal space. Oke ini Jadwal kita bareng, ini jadwal saya akukan hobi, ini jadwal anak sama kamu, ini anak sama saya. Kita butuh kolaborasi disini gak bisa kaya biasa. perlu ada modivikasi karena memang situasi sekarang lagi gak ideal," pungkasnya.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved