Viral Video 2 Pria Aniaya Monyet di Cakung: Dipukuli Pakai Kayu dan Ditendang, Reaksi Camat

Video dua orang pria menganiaya monyet viral di media sosial. Keduanya merupakan pengamen topeng monyet. Diduga kejadian di Cakung.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Tangkapan layar video saat dua pengamen topeng monyet melakukan penganiayaan di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (2/8/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Video dua orang pria menganiaya monyet viral di media sosial.

Video berdurasi 36 detik yang memperlihatkan perilaku keji dua pengamen topeng monyet itu viral pada Minggu (2/8/2020).

Padahal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melarang atraksi topeng monyet sejak tahun 2014.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @jakartainformasi, kedua pria tampak menganiaya monyet secara berulang kali.

Dipukul dan Ditendang

Tangkapan layar video saat dua pengamen topeng monyet melakukan penganiayaan di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (2/8/2020).
Tangkapan layar video saat dua pengamen topeng monyet melakukan penganiayaan di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (2/8/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Satu pria yang menenteng kayu pikul memukulkan gagang kayu ke tubuh primata hanya karena tak menuruti kemauannya.

Sedangkan pria pemegang tali kekang mematikan jerat lalu memukuli, dan menendang tubuh monyet ekor panjang beberapa kali.

Penganiayaan diduga terjadi setelah mereka beres mengamen lalu hendak berpindah ke lokasi lain, tapi sang monyet menolak diajak.

Bila mengacu postingan akun @jakartainformasi, pengiayaan terjadi di kawasan Pulo Jahe, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung.

Menanggapi video, Camat Cakung Ahmad Salahuddin mengaku belum dapat memastikan apa kejadian tersebut terjadi di wilayahnya.

"Saya cek dulu. Menurut informasi dari Lurah Jatinegara bahwa di wilayahnya enggak ada usaha topeng monyet," kata Salahuddin saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (3/8/2020).

Meski tak menyebut atau membenarkan bahwa lokasi yang terpampang dalam video merupakan kawasan Pulo Jahe, Kelurahan Jatinegara.

Menurutnya ada kemungkinan dua pria yang terekam menyiksa monyet dalam video bukan warga Cakung atau hanya pengamen topeng monyet.

"Sepertinya pengamen lewat," ujarnya.

Pun Salahuddin tak menjelaskan kenapa pengamen topeng monyet bisa seliweran di permukiman warga, sementara kegiatan dilarang.

Reaksi Camat Cakung

Camat Cakung Ahmad Salahuddin membenarkan video viral dua pengamen topeng monyet yang menganiaya monyet terjadi di wilayahnya.

Setelah video berdurasi 36 detik yang viral usai diunggah akun Instagram @jakartainformasi pada Minggu (2/8/2020) sore.

Jajaran Kecamatan Cakung melakukan penelusuran di kawasan Pulo Jahe, Kelurahan Jatinegara tempat video yang direkam warga diambil.

"Kejadiannya benar di Pulo Jahe, di RW 14. Dua pengamen yang terekam di video itu tinggal mengontrak di sana," kata Salahuddin saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (3/8/2020).

Pelaku Kabur dari Kontrakan

Nahas saat jajaran Kecamatan Cakung menyambangi kontrakan, kedua pria yang memukuli monyet sudah angkat kaki dari kontrakannya.

Padahal merujuk keterangan Ketua RW 14, pada Minggu (3/7/2020) saat video viral kedua pelaku masih bermalam di kontrakan mereka.

"Mungkin karena mereka tahu videonya viral jadi mereka pergi. Di kontrakan itu hanya mereka berdua, jadi bukan tempat penampungan bos topeng monyet," ujarnya.

Perihal di mana kedua pelaku biasa ngamen topeng monyet, Salahuddin belum dapat memastikan karena mereka lebih dulu kabur.

Dia mengaku jajarannya kecolongan karena selama ini tak menerima laporan ada warga yang berprofesi jadi pengamen topeng monyet.

"Pak RW enggak tahu kalau topeng monyet itu dilarang, sehingga enggak ada laporan. Topeng monyet kan memang sudah lama dilarang di Jakarta," tuturnya.

Sebagai informasi, dalam video yang viral, satu pria tampak memukul monyet ekor panjang dengan bambu yang kerap digunakan memikul gerobak.

Sementara pria pemegang tali kekang menarik jerat hingga primata itu tertarik ke arahnya lalu memukuli, dan menendang tubuh monyet.

Sejak tahun 2014 lalu Pemprov DKI Jakarta saat Joko Widodo menjabat Gubernur aktivitas ngamen topeng monyet sebenarnya dilarang.

Pemprov DKI menilai monyet yang menampilkan berbagai kemampuan saat mengamen digembleng dengan kekerasan agar menuruti pawang.

Pelaku Dicari

Jajaran Kecamatan Cakung masih mencari dua pengamen topeng monyet yang viral di media sosial karena menganiaya monyetnya.

Camat Cakung Ahmad Salahuddin mengatakan keberadaan keduanya belum diketahui karena saat disambangi tadi pagi keduanya sudah angkat kaki.

"Sekarang lagi dilacak, kemungkinan dia pindah ke lokasi lain serta beberapa lokasi yang dikhawatirkan ada," kata Salahuddin saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (3/8/2020).

Belum diketahui pasti apa kedua pengamen tersebut meminjam monyet dari satu bos untuk digunakan mengamen atau tidak.

Pencarian melibatkan Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakarta Timur yang berwenang menangani hewan.

"Untuk pencariannya tidak melibatkan kepolisian, dari jajaran Satpol PP dan Satpel KPKP Kecamatan Cakung saja," ujarnya.

Merujuk hasil penelusuran awal, Salahuddin menuturkan keduanya sudah mengontrak cukup lama di kawasan Pulo Jahe, Kelurahan Jatinegara.

Namun karena warga tak mengetahui bahwa sejak tahun 2014 lalu Pemprov DKI Jakarta melarang atraksi topeng monyet, keduanya dapat bebas.

"Untuk lokasi di mana keduanya biasa mengamen saya belum tahu. Sekarang anggota Satpol PP dan KPKP masih di lapangan mencari," tuturnya.

Peristiwa Lain

Monyet Kabur Panjat Tiang Listrik

Personel Sudin PKP Jakarta Timur saat proses evakuasi monyet peliharaan warga yang tersangkut di tiang listrik, Jatinegara, Minggu (5/7/2020)
Personel Sudin PKP Jakarta Timur saat proses evakuasi monyet peliharaan warga yang tersangkut di tiang listrik, Jatinegara, Minggu (5/7/2020) (Dokumentasi Sudin PKP Jakarta Timur)

Yoyoh Maesaroh, warga Jalan Kesadaran RT 07/RW 01, Kelurahan Cipinang Muara kini dapat bernafas lega usai monyet peliharaannya berhasil dievakuasi.

Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan monyet peliharaan Yoyoh kabur sekira pukul 12.00 WIB tadi.

"Ketika sedang membersihkan kandang hewan terlepas, naik ke tiang listrik dan rantai di lehernya tersangkut pada kabel," kata Gatot di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (5/7/2020).

Beruntung rantai yang membuat monyet peliharaan Yoyoh tersangkut di tiang listrik itu tak sampai mengakibatkan tersengat aliran listrik.

Satu unit mobil light rescue berikut empat personel Sudin PKP Jakarta Timur dikerahkan ke lokasi guna mengevakuasi monyet.

"Kita evakuasi secara manual, anggota menggunakan tangga naik ke tiang listrik dan melakukan evakuasi. Mulai evakuasi pukul 12.30 WIB, selesai 13.00 WIB," ujarnya.

Gatot menuturkan laporan kebakaran dan permintaan evakuasi dari warga tetap ditindaklanjuti meski jajarannya kini sibuk menyemprot disinfektan.

Sejak 14 Maret 2020 hingga kini sudah hampir tiga ribu lokasi di Jakarta Timur disemprot disinfektan guna mencegah penularan Covid-19.

"Untuk tanggal 5 Juli ini kita menyemprot disinfektan di 52 lokasi. Lokasi yang jadi fokus penyemprotan di antaranya wilayah zona merah penyebaran Covid-19," tuturnya.

Warga Cengkareng Digigit Monyet

Woko (39), seorang warga Jalan Kapuk Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, mengalami luka-luka usai digigit seekor monyet liar, Sabtu (9/5/2020).

Akibat digigit monyet tersebut, Woko sampai harus mengalami luka 9 jahitan.

Hal itu disampaikan oleh Kasie Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Barat Eko Sumarno.

Bantu Penanganan Pasien Covid-19 di Pulau Terpencil, 3 Mahasiswa Teknik UI Rancang Kapal Ambulans

"Hewan liar itu telah melukai korban bernama Woko (39) dengan luka sembilan jahitan," kata Eko.

Setelah digigit monyet tersebut, korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Dari hasil pengecekan kesehatan, didapati bahwa monyet liar tersebut telah menggigit kaki Woko.

"Digigit di bagian kaki. Korban saat ini sudah pulang dari rumah sakit," jelas Eko.

Legislator Kebon Sirih Positif Covid-19, Penutupan Gedung DPRD DKI Diperpanjang hingga 9 Agustus

Adapun informasi soal keberadaan monyet liar tersebut pertama kali diterima petugas pada pukul 11.30 WIB siang tadi.

Dengan pengerahan tujuh orang petugas, monyet berhasil ditangkap selama sekitar satu jam setengah.

"Tujuh orang petugas dikerahkan. Evakuasi selesai pukul 13.00 WIB," kata Eko.

Pemkot Jakarta Timur Masih Cari Dua Pengamen Topeng Monyet yang Aniaya Monyet di Cakung

Petugas menangkap monyet tersebut dengan bermodalkan jaring perangkap.

Setelah sempat kewahalan karena gerakan yang begitu lincah dari monyet tersebut, petugas akhirnya bisa memerangkapnya.

Setelah ditangkap, petugas langsung membawa monyet tersebut ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta. (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved