Sisi Lain Metropolitan

Mengenal Sosok Theo, Juru Parkir di Tebet yang Viral: Didiagnosis Radang Otak Hingga Dijuluki Artis

Lasmi mengatakan jika saat usia belasan tahun, Theo sudah menjadi juru parkir di salah satu mini market

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Theo, juru parkir di Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (7/8/2020) 

Alhasil, setelah menjalani pemeriksaan Theo didiagnosis radang otak dan harus segera dioperasi.

"Dia sempat koma selama 2 hari di RS. Ibunya juga kan sakit-sakitan karena punya asma. Akhirnya disuruh operasi dan butuh biaya besar. Dulu kan enggak ada BPJS," jelasnya.

Trismiati pun terpaksa menjual rumah dari warisan orang tua untuk menutupi biaya pengobatan dan berobat jalan Theo.

"Dari situlah adik saya sama Theo jadi satu rumah. Di situ juga uangnya habis untuk kontrolnya Theo. Padahal waktu itu dokter sudah kasih tahu, kalaupun berhasil operasinya si Theo bakalan lamban pola pikirnya," katanya.

Selanjutnya, kehidupan mereka pun selalu dibantu dan dipenuhi oleh Lasmi.

Hingga pada tahun 2004, Trismiati menghembuskan napas terakhir dan menitipkan Theo padanya.

"Jadi dia sama saya sudah kayak Ibunya. Tapi manggil saya tetap uwak. Makanya dia kalau ada apa-apa saya yang urusin. Dia saya sekolahkan SLB sampai lulus SMA juga. Ya tapi memang pola pikirnya lamban, jadi seperti bocah kecil aja," jelasnya.

Dua Kelompok Ormas Terlibat Kericuhan di Depan Kantor Kecamatan Pinang, Ini Penjelasan Camat

Permintaan Terakhir Calon Pengantin Sebelum Bunuh Diri: Calon Istri Lalu Datang ke Rumah Mencarinya

Kepala Dishub DKI Sebut Aturan yang Masih Belum Dipahami Para Pesepeda

Dijuluki manusia keramat hingga artis Tebet

Menurut Lasmi, sejak adiknya masih hidup Theo sudah bekerja sebagai juru parkir.

Meski kurang ingat tahunnya, Lasmi mengatakan jika saat usia belasan tahun, Theo sudah menjadi juru parkir di salah satu mini market.

Namun, beberapa tahun terakhir pindah ke samping SPBU di Tebet.

"Kalau jadi juru parkir ya sudah lama ya. Apalagi dia kan dari belasan tahun sudah kerja. Ya di sini enggak ada nyuruh, tapi dia yang kerja sendiri. Mungkin lihat orang kali," ungkap Lasmi.

Akhirnya, para tetangga dan sejumlah orang yang mengenalnya menyebut Theo sebagai manusia keramat.

"Makanya orang sini sebut dia manusia keramat. Sebab setiap hari Theo pasti berangkat. Apalagi dia jarang sakit kan dan maunya pakai baju dinasnya itu aja,"

"Tiap hari bajunya saya cuci, masih basah pun dia pakai karena pukul 06.00 WIB pasti pamit. Dia bilang 'Uwak, Theo kerja dulu ya'," jelas Lasmi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved