Kombes Andy Rifai Diganti, Ini Permintaan Kapolda Jateng kepada Kapolresta Solo yang Baru
Kombes Andy Rifai dan AKBP Dolly Arimaxionari Primanto dirotasi dari jabatannya. Ini pesan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luhtfi untuk pengganti keduanya.
TRIBUNJAKARTA.COM, SOLO - Kombes Andy Rifai dan AKBP Dolly Arimaxionari Primanto dirotasi dari jabatannya.
Kombes Andy Rifai yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolresta Solo kini menjabat sebagai Kabid TIK Korps Brimob Polri.
Sedangkan AKBP Dolly Arimaxionari Primanto yang menjabat sebagai Kapolres Rembang kini menjabat sebagai Kabagbinops roops Polda Jateng.
Jabatan yang ditinggalkan Kombes Andy Rifai kini dipegang Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak yang sebelumnya menjabat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung.
Kemudian posisi Kapolres Rembang dijabat AKBP Kurniawan Tandi Rongre yang sebelumnya sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok.
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luhtfi meminta dua Kapolres baru yakni Rembang dan Solo atau Surakarta untuk segera mengidentifikasi dan menguasi wilayahnya.
Sebab, dua daerah tersebut akan menggelar Pilkada pada 9 Desember 2020.
Menurut Luthfi pergantian di lingkup Polri memang hal yang wajar.
Hal itu akan memberi kesempatan pengalaman dan wawasan dalam karir kepolisian.
"Kepada Kapolresta Surakarta dan Rembang, antisipasi giat Pilkada serentak, segera identifikasi dan kuasai wilayah untuk dapat melihat kerawanan-kerawanan supaya dapat segera diatasi," kata Irjen Ahmad Luthfi dalam upacara serah terima jabatan di Mapolda Jateng, Selasa (11/8/2020).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan, kepada pejabat baru termasuk Kapolres agar segera menyesuaikan diri.
"Jadi karena daerah kita ada 21 kabupaten kota yang melaksanakan Pilkada, semuanya harus atensi terhadap ini, dan semuanya harus aman daerahnya tidak terjadi sesuatu. Ini harapan Pak Kapolda," kata Iskandar.
• Damri Layani Rute JRC Kemang Pratama Bekasi – Stasiun Gambir, Ini Tarifnya
• Dokter Penyakit Dalam Pentingnya Istirahat dengan Waktu Tidur yang Cukup
Lebih lanjut Iskandar mengatakan, dari 21 kabupaten dan kota yang menggelar Pilkada memiliki tingkat kerawanannya masing-masing.
Apalagi wilayah Solo, ada beberapa kejadian yang menjadi perhatian Polda Jateng.
"Semua 21 kabupaten dan kota jadi priotitas, artinya semua itu punya potensi kerawanan dari mulai tahapan Pilkada pasti ada kerawanan, apalagi nanti jelang penghitungan pengumuman itu sudah pasti rawan lagi.