Pria Tinggi Gede Berseragam Loreng TNI Tipu Driver Ojol Bernasib Sial, Sempat Membual Kasih Kerjaan
Pria tinggi gede berseragam loreng TNI berakhir di rumah sakit karena diamuk massa yang kadung emosi.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Pria tinggi gede berseragam loreng TNI berakhir di rumah sakit karena diamuk massa yang kadung emosi.
Usut punya usut, pria berinisial MA ini menipu dan membawa kabur motor driver ojek online atau ojol di Cengkareng, Jakarta Barat.
Mulanya, MA mengorder ojek online dan meminta sang driver Wahyu untuk mengantarnya dari Tangerang menuju Cengkareng.
Selama di perjalanan, MA terus membual hingga menawarkan pekerjaan kepada Wahyu.
Keduanya kemudian mampir di sebuag warung.
MA meminjam motor korban dengan alasan ingin ke rumah komandannya.
• Orangtua Tak Tahu, Anak Gadisnya Jadi Model Bugil Live Show Setahun Ini di Medsos
Wawan tak menaruh curiga karena MA mengenakan atribut lengkap TNI.
Ia pun menyerahkan begitu saja kunci motornya.
Korban baru sadar setelah driver ojol lain memberitahu bahwa dirinya sedang ditipu.
Rekan-rekan ojek online bersama Wahyu kemudian mengejar hingga berhasil menangkap MA di dekat Pasar Ganefo, Cengkareng.
"Saya enggak ada curiga kalau dia tuh TNI bener apa boongan," ucap Wahyu.
"Soalnya dia memakai atribut tentara dan perawakannya juga tinggi gede," dia menambahkan.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Khoiri, memastikan MA merupakan desertir atau pecatan TNI.
• Arema FC Rayakan HUT ke-33, ASN Gunakan Atribut Singo Edan Hingga Mario Gomez Sampaikan Perpisahan
"Akhirnya saat korbannya sudah mempercayai dia, di situlah dia lakukan kasus 378 (penipuan) dengan membawa motor korban," kata Khoiri, Selasa (11/8/2020).
Hasil pemeriksaan sementara, MA sudah dua kali melakukan hal serupa.
"Pertama di Tangerang dan yang kedua di Cengkareng ini," ucap Khoiri.
Setelah berhasil ditangkap massa, MA masih bisa diselamatkan.
Polisi menggelandang pelaku ke Mapolsek Cengkareng.
"Kami cek bersama Garnisun pelaku tersebut ternyata memang sudah dilakukan disersi (dipecat) kurang lebih dari tahun 2012," kata Khoiri.
Akibat perbuatannya, MA meringkuk di tahanan Mapolsek Cengkareng.
Ia sempat dilarikan ke RSUD Cengkareng karena terluka akibat diamuk massa.
12 Tahun Jadi Tentara Gadungan
Lain lagi yang dialami Muslianto (50). Kedoknya selama 12 tahun jadi anggota TNI gadungan terbongkar.
• Remaja di Cengkareng Dihamili Duda Anak Tiga Hingga Melahirkan, Kini Dibawa Lari Tetangganya
Adalah Babinsa Koramil 0201-05/Medan Baru, Serka H Purba, yang membongkar identitas asli Muslianto.
Warga asal Kompleks IDI, Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, itu awalnya mengaku sebagai prajurit TNI AD yang bertugas mengamankan sejumlah kegiatan proyek.

Dandim 0201/BS, Letkol Inf Agus Setiandar, menjelaskan tipu muslihat Muslianto terungkap saat menumpang sepeda motor Serka H Purba di kawasan Jalan Luku, tak jauh dari Fly Over Simpang Pos.
Serka Purba melihat seragam PDL yang dipakai Muslianto jangga.
“Tidak sesuai aturan yang berlaku,” kata Letkol Inf Agus Setiandar di Medan, Sumatera Utara.
Muslianto berbelit-belit ketika ditanya Serka H perihal KTA dan NRP-nya.
Pelaku mengaku bertugas di Denmadam I/BB. Ia digiring oleh Serka H Purba menuju Makoramil 0201-05/Medan Baru.
"Muslianto akhirnya mengakui dirinya sebagai tentara gadungan,” kata Letkol Agus.
Untuk meyakinkan orang lain saat menjalankan aksinya, Muslianto melengkapi diri dengan seragam PDL NKRI berpangkat Peltu, sepatu lars panjang, baret, sangkur, dan sebuah pistol jenis Air Soft Gun.
Pihak TNI AD kemudian menyita KTP, SIM hingga Kartu Keluarga milik pelaku sebagai barang bukti.
• Keputusan Presiden Soekarno Menempatkan Masjid Istiqlal di Seberang Gereja Katedral
Di semua dokumen tersebut, Muslianto mencantumkan dirinya sebagai Prajurit TNI AD.
“Penggunaan identitas TNI AD di semua dokumen ini, dimaksudkan pelaku untuk memudahkan aksinya dalam membacking kegiatan-kegiatan proyek," ujar Letkol Agus.
"Seperti pengemasan tabung elpiji, dan kegiatan pemasangan kabel bawah tanah milik PLN."
Letkol Agus menambahkan, pelaku memanfaatkannya untuk mempermudah pengurusan kredit motor, dan pengurusan melamar kerja maupun masuk perguruan tinggi untuk dua anaknya.
Muslianto mengaku sebagai prajurit TNI AD sejak 2008, ketika dirinya berhenti sebagai sopir pribadi seorang Kolonel.
“Tidak hanya TNI AD yang sangat dirugikan dalam kasus ini, tetapi juga Polri melalui pemalsuan identitas pada SIM, dan pemerintah melalui pemalsuan identitas pada KK," ujar Letkol Agus.
Pelaku kemudian diserahkan ke Polrestabes Medan untuk proses hukum selanjutnya.
Letkol Agus berharap kepada seluruh warga Kota Medan untuk tidak mudah percaya terhadap oknum-oknum yang mengaku sebagai Prajurit TNI.
Bila menemukan kasus serupa, warga segera mengkroscek dengan Babinsa atau Koramil terdekat.
"Muslianto ini buktinya, selama 12 tahun sudah cukup banyak Prajurit TNI yang berhasil dibohonginya,” kata Letkol Agus.
Serka H Purba yang berhasil mengungkap identitas Muslianto disebut akan memberikan penghargaan berupa kesejahteraan atau kenaikan pangkat.