Dua Opsi untuk Temuan Bangunan Bersejarah di Stasiun Bekasi
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi Ali Anwar mengatakan pihaknya memiliki dua opsi terkait temuan diduga bangunan bersejarah di Stasiun Bekasi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Sejarawan sekaligus Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi Ali Anwar mengatakan pihaknya memiliki dua opsi terkait temuan diduga bangunan bersejarah di Stasiun Bekasi.
Dia berharap, kedua opsi ini dapar dilakukan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) agar benda-benda yang memiliki nilai sejarah dapat dilestarikan di Kota Bekasi.
"Nanti kedepannya ada dua opsi, pertama bangunan itu (benda diduga bersejarah) tetap ada di situ, kemudian di atasnya ada proyek pembangunan DDT (double-double track)," kata Ali, Rabu (12/8/2020).

Opsi kedua, bangunan diduga bersejarah yang berada di bawah tanah lokasi proyek revitalisasi Stasiun Bekasi ini dibongkar dengan tetap menunggu hasil penelitian.
"Tapi kalau memang dengan amat terpaksa harus dibongkar, itu bisa saja dibongkar yang penting dilakukan penelitian dulu dengan ahlinya," jelasnya.
Namun ketika opsi kedua dipilih, PT KAI diharapkan dapat membangun satu ruangan khusus di mana, ruangan itu dijadikan sebagai lokasi penyimpanan benda peninggalan sejarah dari Stasiun Bekasi.
PT. KAI menurut Ali, memiliki kegiatan yang khusus menangani terkait heritage atau cagar budaya.
Beberapa stasiun kata dia, sudah ditetapkan sebagai stasiun cagar budaya dan dikelola langsung oleh PT. KAI.
"Kemarin kita negosiasikan juga termasuk tadi itu jadi batu batanya akan diambil dan nanti akan disusun kembali di dalam satu ruangan semacam meseun kecil d Stasiun Bekasi," terangnya.
Untuk diketahui, temuan benda bersejarah di proyek revitalisasi Stasiun Bekasi berupa, bangunan terbuat dari struktur batu bata menyerupai terowongan atau drainase air.
Temuan itu berada di bawah tanah, bangunan itu kemunkinan sudah lama tertimbun dan berhasil ditemukan saat pekerja proyek tengah membangun pondasi.
Selain itu, terdapat juga temuan benda berupa jendela besar berukuran tiga meter.
Jendela itu diduga bekas bangunan lama Stasiun Bekasi.
Diduga Bangunan Sistem Drainase Era Belanda