Dua Opsi untuk Temuan Bangunan Bersejarah di Stasiun Bekasi

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi Ali Anwar mengatakan pihaknya memiliki dua opsi terkait temuan diduga bangunan bersejarah di Stasiun Bekasi.

Dokumen Tim Ahli Cagar Budaya, Ali Anwar
Penemuan lorong yang diduga cagar budaya di Stasiun Bekasi, Senin (10/8/2020) 

Temuan benda bersejarah di Stasiun Bekasi diduga merupakan bangunan sistem drainase peninggalan Belanda.

Hal ini dikatakan sejarawan Bekasi Ali Anwar yang juga ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi.

Ali mengatakan pihaknya bersama Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi sudah melihat langsung temuan benda di lokasi proyek revitalisasi Stasiun Bekasi.

Benda yang ditemukan di dalam galian pondasi proyek revitalisasi, berbentuk susunan batu bata dengan struktur melingkar.

Dugaan sementara, bangunan itu merupakan sistem drainase peninggalan Belanda saat pertama mendirikan infrastruktur trasportasi kereta api.

"Dugaan itu bisa jadi gorong-gorong air, karena tahun 1980-an saya masih melihat saluran air dari Stasiun menuju Kali Bekasi," kata Ali, Rabu (12/8/2020).

Ali menjelskan, Stasiun Bekasi merupakan stasiun lama peninggalan jaman kolonial Belanda.

Pembangunannya sudah ada sejak 1881 ketika Belanda, ingin mempermudah akses pengangkutan barang di wilayah Jawa khususnya wilayah Batavia dan sekitarnya.

"Kelanjutan dari pembangunan rel kerta api dari Beos Kota (Stasiun Kota) sampai ke Manggrai, Jatinegara, Bekasi, Tambun, Cikarang, Lemah Abang sampai ke Kedung Gede perbatasan dengan Karawang," paparnya.

Wilayah Bekasi khususnya, daerah sekitaran Stasiun dahulu merupakan lokasi rawa atau dekat dengan Kali Bekasi.

Belanda menurut Ali, sudah memperhitungkan secara matany sistem drainase agar air tidak membanjiri stasiun dengan membuat saluran ke Kali Bekasi.

"Stasiun Bekasi ke Kali Bekasi itu kan bentuknya daratan, kalaupun banjir ada sistem darainses bisa masuk ke Kali Bekasi," terangnya.

Lebih jauh lagi, Ali menerangkan, potensi hasil kebun di Kota Bekasi pasa masa kolonial bisa dikatakan cukup besar.

Reaksi Donald Trump saat Joe Bidden Memilih Kamala Harris Sebagai Pasangannya di Pilpres AS 2020

Wali Kota Bicara Wacana Korban PHK di Kota Tangerang Dapat Modal Usaha, Segini Besarannya

Dibangunnya sistem transportasi kereta juga tidak lepas dari kepentingan bisnis negera kolonial seperti Belanda untuk memudahkan pengiriman barang.

"Bekasi abad 19 itu sudah menjadi area wilayah yang dikuasi oleh tuan tanah, nah mereka disitu menyewa harus menghasilkan uang, lihat potensi utara untuk pertanian dan tebu pabrik gula dan perkebunan tebu," terangnya.

"Supaya memudahkan pengiraman barang untuk ekspor ke pulau-pulau lain jadi harus cepat ada kereta," tambahnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved