Kebakaran Permukiman Padat di Duri

Dua Versi Penyebab Kebakaran di Permukiman Padat di Duri: Ini Penjelasan Lurah

Penyebab pasti dari kebakaran hebat di permukiman padat penduduk di dekat Stasiun Duri, Tambora, Jakarta Barat masih belum diketahui.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Elga Hikari Putra
Ruko yang diduga jadi titik api muncul dalam kebakaran di permukiman padat Duri, Tambora, Jakarta Barat dipasangi garis polisi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Penyebab pasti dari kebakaran hebat di permukiman padat penduduk di dekat Stasiun Duri, Tambora, Jakarta Barat masih belum diketahui.

Lurah Duri Selatan, M. Ghufri mengatakan, ada dua versi terkait penyebab kebakaran ini.

"Kalau di masyarakat katanya korsleting listrik. Tapi ada juga saksi mata yang bilang ini dari kompor meleduk," kata Ghufri ditemui di lokasi kebakaran, Rabu (12/8/2020)

Untuk itu, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan polisi terkait penyebab kebakaran ini. 

"Jadi masih belum pasti, kita tunggu dari polisi," kata Ghufri.

Sementara itu, Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, garis polisi terpasang di sebuah rumah toko yang ada di pinggir Jalan Duri Selatan.

Ghufri menyebut hal itu lantaran ruko tersebut diduga merupakan tempat awal dimana titik api muncul dalam kebakaran pada Selasa (11/8/2020) kemarin sekira Pukul 20.00 WIB.

"Iya dugaannya dari tempat ini, tapi kita masih harus tunggu penyelidikan dari polisi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data sementara ada 113 rumah di tiga RT yang terbakar dan puluhan kios di Pasar Pos Duri yang berada berhimpitan di permukiman padat penduduk itu.

Sempat Stop Karena Terdampak Kebakaran, Perjalan KRL di Stasiun Duri Beroperasi Kembali

Sudah 3 Jam Berlalu, Kebakaran di Permukiman Padat Penduduk Dekat Stasiun Duri Belum Bisa Dipadamkan

Jaksa Pinangki Ditetapkan Jadi Tersangka Terkait Djoko Tjandra: Langsung Ditangkap dan Ditahan

"113 rumah itu dari sekitar 250 KK dengan 685 jiwa. Kebakaran ini ada di tiga RT, yakni RT 01, 02 dan 03 di RW 5 itu yabg permukiman, tapi ada juga di RT 10, itu yang pasar. Untuk pasar lokasi pastinya belum ada, tapi perkiraan ada 25-30 kios yang terbakar," kata Ghufri.

Ghufri mengatakan, untuk sementara para korban kebakaran itu diungsikan di empat lokasi yakni di aula Kelurahan Duri Selatan, rumah dinas lurah, Sekolah Damai dan ada juga di wilayah Duri Utara yakni di Sekolah Pelita.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved