Bersihkan Bercak Darah Demi Tutupi Jejak, Terkuak 4 Lokasi Sekretaris Atur Siasat Bunuh Bos Roti
Setelah menusuk korban, para pelaku menyempatkan diri membersihkan bercak darah yang ada di lantai.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Bos roti asal Taiwan, Hsu Ming Hu (52) dibunuh di rumah yang berlokasi di Kota Deltamas Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat sore (24/7/2020).
Atas pembunuhan tersebut, polisi telah menangkap SS dan ketiga pelaku lainnya berinisial FT (30), AF (31), dan SY (38) di dua lokasi berbeda, yakni Bekasi dan Lampung, belum lama ini.
Sementara lima pelaku lain masih diburu.
TONTON JUGA:
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyatakan, penangkapan keempat tersangka bermula adanya laporan Staf Kedutaan Republik Of China, Daniel yang meminta bantuan pencarian korban tanggal 27 Juli 2020.
• Bos Roti asal Taiwan Dibunuh Sekretaris, Pelaku Hamil Tapi Korban Malah Berniat Nikahi Pembantu
Polisi lantas melakukan penyelidikan dan mendapatkan informasi adanya temuan mayat di sungai Kawasan Subang, Jawa Barat pada 26 Juli 2020.
"Kita koordinasi dengan Polres Subang, bahwa penemuan mayat itu tanggal 26 Juli 2020. Kemudian tim melakukan pengecekan terhadap mayat tersebut. Hasil otopsi adanya kecocokan sidik jari dengan korban," ujar Nana dilansir dari Kompas.com.
Polisi kemudian menyelidiki penyebab kematian korban dengan memeriksa sejumlah saksi dan rekaman CCTV.
FOLLOW JUGA:
Hasil penyelidikan diketahui korban dibunuh oleh para pelaku di rumahnya di Kawasan Kabupaten Bekasi.
"Salah satu pelaku SS ini merupakan karyawan korban. Korban diketahui merupakan pengusaha yang memiliki lima roti. SS juga dijadikan oleh korban sekretaris pribadinya," imbuh Nana.
• Dihamili Tanpa Tanggungjawab, Terungkap Siasat Licik Sekretaris Bunuh Bos Toko Roti di Cikarang
Setelah melakukan pembunuhan, seorang pelaku membawa kabur mobil Fortuner dengan nomor B 1905 milik korban.
"Satu pelaku yang DPO itu menyembunyikan mobil korban," aku Nana.

Otak pembunuhan
Nana menyatakan, sekretaris bos roti SS merupakan aktor intelektualis dalam kasus ini.