Pemkot Berharap, Stasiun Bekasi Jadi Ikon Cagar Budaya di Kota Bekasi
Di Kota Bekasi, bangunan atau benda yang ditetapkan sebagai cagar budaya memang cukup minim
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Pemerintah Kota Bekasi berharap, Stasiun Bekasi bisa menjadi ikon bangunan cagar budaya di wilayah setempat.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi Tedy Hafni, menyusul ditemukan benda diduga peninggalan bangunan lama Stasiun Bekasi.
"Kita berharap temuan yang ada di sekitaran stasiun ini, paling tidak bisa dilestarikan," kata Tedy.
Di Kota Bekasi, bangunan atau benda yang ditetapkan sebagai cagar budaya memang cukup minim.
Padahal, Kota Bekasi dahulu merupakan daerah yang sangat kental akan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan.
Dasar ini juga yang membuat Kota Bekasi, dijuluki sebagai Kota Patriot atau kota tempat pejuang kemerdekaan bertempur melawan tentara kolonial.
"Jadi masuk ke kota bekasi bukan hanya sekedar naik kereta saja tetapi bisa mengenang sejarah masa lalu," terangnya.
"Sudah modern nantinya, tapi tetap nilai sejarah cagar budaya di kota bekasi ini bisa tetap dipertahankan," tegasnya.
Sejarawan sekaligus Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi Ali Anwar mengatakan, pihaknya memiliki dua opsi terkait temuan diduga benda bersejarah di Stasiun Bekasi.
Dia berharap, kedua opsi ini dapar dilakukan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) agar, benda-benda yang memiliki nilai sejarah dapat dilestarikan di Kota Bekasi.
"Nanti kedepannya ada dua opsi, pertama bangunan itu (benda diduga bersejarah) tetap ada di situ, kemudian di atasnya ada proyek pembangunan DDT (double-double track)," kata Ali, Rabu, (12/8/2020).
Opsi kedua, bangunan diduga bersejarah yang berada di bawah tanah lokasi proyek revitalisasi Stasiun Bekasi ini dibongkar dengan tetap menunggu hasil penelitian.
"Tapi kalau memang dengan amat terpaksa harus dibongkar, itu bisa saja dibongkar yang penting dilakukan penelitian dulu dengan ahlinya," jelasnya.
Namun ketika opsi kedua dipilih, PT KAI diharapkan dapat membangun satu ruangan khusus di mana, ruangan itu dijadikan sebagai lokasi penyimpanan benda peninggalan sejarah dari Stasiun Bekasi.