Lihat Aksi Kejam Sang Ayah Bunuh Ibunya, 3 Anak Ini Nangis Bawa Parang Bersimbah Darah ke Kakek

Tiga orang anak di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami peristiwa tragis saat melihat ayahnya sendiri membunuh sang ibu.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
tnp.sg
Ilustrasi Penusukan 

"Usaia menghabisi nyawa korban pelaku sempat membuang parang yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban namun berhasil diamankan anak-anak korban dan dibawa kepada keluarga korban," jelasnya.

Keluarga korban yang mendapat laporan korban telah dihabisi pelaku suami bunuh istri ini langsung melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polres TTS, Hendricka langsung memimpin anggota Buser guna mengamankan pelaku.

"Pelaku sudah kita amankan dan langsung kita tahan. Sejauh ini motifnya karena pelaku emosi terus dimarahin korban," ujarnya.

Anak Bawa Parang Bersimbah Darah

Ayah Asnat Tenis, Abi Melek Tenis ( 77). (kaos leher bundar)
Ayah Asnat Tenis, Abi Melek Tenis ( 77). (kaos leher bundar) (POS-KUPANG.COM/POLRES TTS)

Usai membunuh istrinya, Jhony pun membuang parang ke semak-semak.

Lalu Jhony pun duduk terkulai disamping jasad istrinya.

Begitu melihat sang ayah membuang parang, dan duduk terkulai dijasad ibunya, ketiga anak itu pun mencari parang yang dibuang tersebut.

Begitu ketemu, parang itu pun dibawa pulang.

Dengan bukti parang yang bersimbah darah itu, ketiga anak itu melaporkan aksi keji sang ayah terhadap ibu mereka.

Sambil menangis dan ketakutan, ketiganya melaporkan kepada sang kakek jika ibu mereka telah dihabisi sang ayah dengan menggunakan parang di sumur Oenunu.

"Saya kaget lihat cucu saya datang ke rumah bawa parang yang sudah penuh dengan darah. Dengan terbata-bata sambil menangis mereka melaporkan kalau sang ibu sudah mati dibunuh ayah mereka di sumur oenunu," ungkap kakek ketiga anak itu, Abi ketika ditemui Pos-Kupang.com di rumah duka, Kamis (13/8/2020) siang.

Usai menghabisi nyawa sang istri, lanjut Abi, Jhony tidak melarikan diri.

Jhony duduk menjaga jenazah sang istri di lokasi kejadian. Saat diamankan masyarakat dan aparat desa, pelaku pun tak melawan.

"Pelaku tidak lari atau melawan saat masyarakat amankan. Usai diamankan masyarakat langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak keamanan dan menyerahkan pelaku kepada pihak kepolisian," katanya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved