Pandemi Covid-19, Omzet Pedagang Pernak Pernik Kemerdekaan di Pasar Asemka Menurun Drastis
Itulah yang dirasakan para pedagang musiman yang menjual pernak pernik kemerdekaan di Pasar Pagi Asemka, Tambora, Jakarta Barat
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Peringatan HUT ke-75 RI tahun ini yang masih berlangsung pandemi Covid-19 berdampak parah bagi para penjual pernak kemerdekaan.
Itulah yang dirasakan para pedagang musiman yang menjual pernak pernik kemerdekaan di Pasar Pagi Asemka, Tambora, Jakarta Barat.
Pantauan TribunJakarta.com siang hari ini, jumlah pedagang pernak pernik kemerdekaan yang menjajakan dagangannya di emperan pasar tersebut menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Tak hanya pedagang yang menurun, jumlah dagangan yang mereka bawa juga tak begitu banyak.
Sandiman (40) yang berjualan pernak pernik kemerdekaan mulai dua pekan lalu sudah meyakini sejak awal bahwa omzetnya menurun.
"Sejak belum dagang juga tahu pasti bakal sepi nih, namanya lagi corona gini. Pasti enggak semeriah pas lagi situasi normal," kata Sandiman, Sabtu (15/8/2020).
Dikatakannya, sejak dua pekan berjualan, dia mengakui baru mendapatkan Rp 5 juta.
Jumlah tersebut menurun tiga kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Omzetnya merosot hampir 70% lah, parah banget emang. Yang beli juga paling buat dipasang di lingkungan RT, enggak ada yang beli borongan buat dijual lagi," ujarnya yang bila di hari biasa berjualan buah di Pasar Asemka.
Pernak pernik yang dijual Sandiman harganya beragam mulai dari Rp 5.000 untuk bendera kecil dan gambar tempel hingga Rp 200.000 untuk umbul-umbul yang lebarnya lima meter.
Hal senada disampaikan Firman (26) yang juga berjualan pernak pernik kemerdekaan di Pasar Pagi Asemka.
"Ya semuanya juga anjlok kalau sekarang. Jangankan bendera yang bukan kebutuhan pokok, yang dagang sembako aja juga omzetnya menurun," kata Firman.
Baik Sandiman dan Firman hanya tinggal berharap akhir pekan ini akan ada lonjakan pembeli.
Sebab, dia hanya punya waktu berjualan hingga esok mengingat 17 Agustus yang jatuh di hari Senin lusa.