Viral Bayar Kuliah Pakai Uang Logam, Mahasiswa UIN Jakarta Ini Kesulitan Akses Beasiswa
Saeful Margasana, nama Mahasiswa ini viral setelah membayar uang kulian di UIN Jakarta menggunakan uang logam.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Karena kan lagi pandemi gini. Orang tua juga pemasukan lagi enggak ada. Cuma jualan gorengan di sekolah sekolah juga ditutup, bapak cuma tambal ban, ya tambal ban, paling ngisi angin seribu dua ribu."
"Tahun kemarin sempat pinjam duit buat bayar UKT, mau minjam lagi juga enggak enak, minjam-minjam mulu buat bayar kuliah. Akhirnya ada tabungan dibukalah itu, hari Rabu kalau enggak salah," tutur Saeful melalui sambungan telepon.
• TERUNGKAP Saksi Sempat Ngobrol Bersama Penembak Pengusaha di Kelapa Gading, Ini Sketsa Wajah Pelaku
• Daftar 29 PTN Masih Buka Seleksi Mandiri Bagi yang Gagal SBMPTN 2020, Ini Kuncinya Agar Lulus Tes
• Susul Nia Ramadhani Jadi Nyonya Bakrie, Ini Sosok Vannya Istarinda Istri Arya Bakrie
Awalnya, Saeful sangsi dengan celengan keluarganya yang hanya berisi uang logam pecahan Rp 1.000 itu.
Namun setelah dihitung seharian lebih, ternyata uang logam itu cukup untuk membayar UKT sebesar Rp 3,5 juta.
"Yasudahlah dicoba buka celengan, awalnya enggak yakin sampai ada Rp 3,5 juta. Akhrinya dihitung duitnya, pagi-pagi sudah dapat Rp 1,2 juta. Ngitungnya juga pegel, ditinggal tidur. Eh diterusin sama ibu, Ini sudah selesai, dan cukup," ujarnya.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Saeful belum juga membayarkan UKT semester limanya karena ditolak pihak bank.
Saeful mengunggah kisahnya bayaran menggunakan uang logam itu dalam bentuk cuitan di Twitter.
Cuitan itupun viral dan mendapat banyak tanggapan dari ribuan netizen.
Berat Sampai 17,5 Kilogram
Seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Saeful Margasana viral di media sosial, usai mengunggah kisahnya membayar uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan uang logam pecahan Rp 1.000, ke media sosial Twitter.
Dalam cuitan di akun Twitternya @hewanberbicara itu, Saeful menceritakan secara runut dari mulai kendalanya membayar uang kuliah hingga memecahkan celengan yang berisi uang logam itu.
Tak berhenti sampai situ, Saeful juga menceritakan perjuangannya membawa uang logam yang sangat banyak itu ke bank hingga ditolak oleh teller bank.
TribunJakarta.com menghubungi Saeful untuk mengonfirmasi kisahnya itu.
Mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) itu menuturkan, mulanya Saeful kesulitan bayar uang kuliah sebesar Rp 3,5 juta karena orang tuanya terdampak Covid-19 secara ekonomi.
Ibunya seorang penjual gorengan di sekolah, sedangkan sekolah ditutup saat pandemi Covid-19 ini.