Curhat Kerap Dicemooh Bernada Rasis saat Kecil, Ahok Ungkit Ucapan Sang Ayah yang Kini Jadi Nyata

Komisaris Utama Pertamina Ahok, mengaku kerap dicemooh di masa kanak-kanaknya.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
TribunJatim
Ahok 

TRIBUNJAKARTA.COM - Komisaris Utama Pertamina Ahok, mengaku kerap dicemooh di masa kanak-kanaknya.

Hal tersebut disampaikan Ahok saat menjadi narasumber di Catatan Najwa, pada Senin (17/8/2020).

Mulanya pembawa acara Catatan Najwa, Najwa Shihab mengaku karena keturanan Arab ia sering diejek teman-temannya.

TONTON JUGA

Walau begitu Najwa Shihab tak peduli, dan selalu merasa ia adalah orang Indonesia.

"Aku enggak pernah merasa bukan Indonesia, walaupun dulu gua waktu kecil selalu dikatain 'idung lu' 'onta lu'," ucap Najwa Shihab dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Najwa Shihab.

"Gua enggak pernah sekalipun merasa bukan orang Indonesia," tegasnya.

Menurut Ahok hal tersebut dapat terjadi, karena pola didik orangtua Najwa Shihab yang baik.

Ahok kemudian mengaku juga pernah mengalami nasib serupa dengan Najwa Shihab.

Tuntut Penyerang Novel & Hukum Mati Zul Zivilia, Begini Kondisi Jaksa Fedrik Adhar Sebelum Meninggal

TONTON JUGA

Ahok kecil rupanya kerap mendapatkan ejekan bernada rasis dari teman-temannya.

"Karena orangtuannya baik mendidik, sama kayak saya," kata Ahok.

"Ehh orang bilang 'China k*fir' 'Sana pulang ke Tiongkok'," imbuhnya.

Sahabat Presiden Jokowi itu lantas mengukit soal nasihat sang ayah.

Najwa Shihab Nanya Bisakah Dirinya yang Keturunan Arab Jadi Presiden, Ahok Tersenyum Jawab Begini

"Bapak saya bilang Tiongkok itu tempat nenek moyang kita, tapi tanah air kita di sini," ucap Ahok meniru sang ayah.

"Kita mati enggak mungkin dikubur di China, makanya kamu adalah orang Indonesia," imbuhnya.

Di masa lalu, ayah Ahok juga berkeyakinan sang putra akan menjadi seorang pejabat.

Ahok mengaku sempat tak mempercayai ucapan ayahnya itu.

Diisukan Nikah Bersama Dory Harsa, Ini Unggahan Nella Kharisma & Pengakuan Pendeta

"Kamu suatu hari bisa jadi pejabat, untuk menolong orang miskin dan membutuhkan," kata Ahok.

"Mana mungkin pak? Percaya suatu hari rakyat akan pilih kamu, memperjuangkan haknya mereka, karena rakyat juga punya nurani," imbuhnya.

Namun siapa sangka, ucapan mendiang ayah Ahok rupanya kini benar-benar menjadi kenyataan.

Ahok diketahui pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur dan Gubernur DKI Jakarta.

Ahok Diisukan Jadi Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir, Ternyata Segini Kekayaan Ayah Nicholas Sean

Beredar di media sosial jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bakal diangkat menjadi Menteri BUMN menggantikan Erick Thohir.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang isu yang beredar tersebut, simak kekayaan dari ayah Nicholas Sean Purnama ini 

Nama Ahok mulai melambung saat mendamping Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta karena pembawaanya khas dengan gaya bicara yang lugas.

Saat ini, Ahok yang juga kader dari Partai PDI-P ini ditugasi sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Kiprahnya sebagai birokrat di Indonesia juga penuh lika-liku dan seringkali dibumbui dengan kontroversi.

 Ahok Diisukan Jadi Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir, Staf Khusus: Semua Tergantung Presiden Jokowi

 PPDB DKI Jakarta Zonasi Bina RW Timbulkan Polemik Baru, Orangtua Murid: Cuma Beda RW Gak Bisa Daftar

Sebelum menaklukan Ibu Kota Jakarta, Ahok adalah Bupati Belitung Timur. Ahok juga pernah menduduki kursi DPR RI.

Puncak karir politiknya yaitu saat menduduki posisi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang terpilih sebagai Presiden RI.

Asal tahu saja, selain sebagai politikus, Ahok juga dikenal sebagai pengusaha tambang. Perusahaannya beroperasi di Bangka Belitung. Lalu, berapa harta kekayaan Ahok?

Ahok terakhir kali melaporkan harta kekayaannya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat maju sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Mengutip LHKPN KPK, Sabtu (4/7/2020), harta kekayaan Ahok yang dilaporkan terakhir kali yakni sebesar Rp 26.141.172.296.

Profil harta kekayaan Ahok banyak berasal dari aset properti berupa tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp 16.791.268.000 pada September 2016.

Artinya jika menghitung kenaikan harga properti saat ini, nilainya bisa jadi sudah jauh lebih tinggi.

Tercatat, Ahok memiliki 13 bidang tanah di Bangka Belitung dan 3 bidang tanah di Jakarta Utara.

Selain berupa harta tidak bergerak, Ahok juga memiliki harta berupa giro dan setara kas lainnya dengan nilai Rp 5.178.465.375.

 Joget Tiktok di Jembatan Suramadu: 3 Ibu-ibu Didenda Rp 500 Ribu, Berikut Identitas dan Pengakuannya

 Sosok Pembeli Rumah Cinere Rp 35 M Tanpa Tawar, Ashanty Bingung Cari Kediaman Baru: Pindah Kemana Ya

Ahok juga memiliki surat berharga senilai Rp 2.380.000.000 dan harta bergerak lainnya dengan nilai Rp 1.570.000.000.

Dari laman LHKPN, harta Ahok terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Saat masih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur tahun 2006, harta kekayaannya tercatat sebesar 8.613.489.426.

 Isu Menjadi Menteri BUMN

Beredar kabar Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bakal menjadi Menteri BUMN menggantikan Erick Thohir.

Kabar yang beredar di sejumlah media tentang ayah dari Nicholas Sean Purnama menjadi Menteri BUMN langsung ditanggapi Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.

Arya membantah kabar Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal didapuk menjadi Menteri BUMN.

Dilansir tayangan YouTube KompasTV, Sabtu (4/7/2020), Arya Sinulingga dengan tegas membantah kabar yang sempat viral di media sosial tersebut.

Diketahui, isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju saat ini hangat diperbincangkan menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak puas dengan kinerja menteri dalam menghadapi Covid-19.

Arya mengatakan kabar tersebut sepenuhnya adalah hoaks.

Jubir TKN Arya Sinulingga di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/10/2018).
Arya Sinulingga di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/10/2018). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Dirinya menegaskan, posisi Menteri BUMN saat ini masih dijabat oleh Erick Thohir.

"Semua itu masih hoaks sepanjang belum kejadian. Gitu aja jawabannya. Kami sih soal itu, kami serahkan ke Jokowi sebagai Presiden" ujarnya seperti dikutip TribunJakarta.com.

"Jokowi yang akan menentukan. Kalau ada yang isu-isu, kita sih santai aja ya," imbuh dia.

Menurutnya, pergantian para menteri ini adalah hak prerogatif dari presiden.

Sepanjang belum terjadi reshuffle, Arya mengatakan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.

"Kalau menteri kan hak prerogatif Presiden, tapi sepanjang itu belum kejadian kan masih hoaks", jelas Arya.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia juga menepis isu tersebut.

Di dalam laman resminya, Kominfo menjelaskan bahwa isu tersebut adalah salah.

"Faktanya, Menteri BUMN saat ini masih dijabat Erick Thohir dan belum ada pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo soal perombakan kabinet (reshuffle). Artikel serupa dimuat di situs Suaranasional.com. Dari isi berita tersebut, tidak ada sumber yang jelas informasi mengenai kabar mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Menteri BUMN", tulis Kominfo dalam laman resminya, Kamis (2/7/2020).

Lihat Videonya:

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved