Bandar Racik Narkoba di Rumah Sakit

Bandar Narkoba Racik Sabu di RS Meski Dijaga Sipir, Biaya Kamar Capai Rp 280 Juta

Dua bandar narkoba ditangkap Polres Metro Jakarta Pusat. Satu bandar narkoba racik Sabu di rumah sakit.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Polisi berhasil mengamankan dua bandar narkoba di kawasan Jakarta Pusat. 

"Meski AU di rumah sakit, dia malah bisa komunikasi dengan MW untuk antarkan paket sabu," tutur Heru.

Padahal, di dalam ruang perawatan AU dijaga sejumlah sipir.

Heru mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut.

"Ada sipir di sana. Tapi kami masih mendalami apakah ada (kongkalikong) antara sipir dan AU ini," tutur Heru.

Bakal Periksa Sipir dan Perawat

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, mengatakan AU merupakan pelaku utama meracik Sabu.

Heru mengatakan, AU sempat meracik Sabu di dalam ruang perawatan VIP salah satu Rumah Sakit kawasan Jakarta Pusat.

Diketahui, AU merupakan tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba Jakarta Pusat.

AU dirawat di rumah sakit, kata Heru, karena menderita penyakit lambung.

Alhasil, AU dirujuk pihak Lapas Salemba untuk dirawat di rumah sakit tersebut dan dijaga sejumlah sipir.

"Ada sejumlah sipir di sana (ruang perawatan AU) menjaga selama 24 jam," kata Heru, saat konferensi pers, di kantor Polsek Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (19/8/2020).

Perayaan Tahun Baru Islam di Kabupaten Tangerang, Maksimal 30 Orang di Masjid dan Larangan Konvoi

Polisi Kumpulkan Bukti dan Keterangan Saksi Terkait Pencurian Sepeda Ratusan Juta di Bintaro

Ajak Remaja 15 Tahun Jalan-jalan Malam, Pemuda di Sulsel Diamankan Polisi

"Mereka (sipir) bertugas secara bergantian. Dibagi dua shift per 12 jam diganti," sambungnya.

Sejumlah perawat pun hilir-mudik masuk ke ruang perawatan AU guna mengantar makanan obat-obatan.

"Tapi kami masih mendalami kasus ini. Nanti sejumlah sipir dan perawat akan kami selidiki lebih lanjut," jelas Heru.

Heru mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut.

"Ada sipir di sana. Tapi kami masih mendalami apakah ada (kongkalikong) antara sipir dan AU ini," tutur Heru. (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved