Kaki Diperban, Ini Kisah Kakek Enjang Jalan Ratusan Km Demi Bertemu Anak Berujung Kecewa
Kakek Enjang bin Adah (70) terlihat kelelahan. Telapak kaki kirinya yang membengkak ditutup perban yang sudah kucel.
Jika pulang pergi berarti lebih dari 300 km.
Ia pun kembali ke masjid di kawasan Pasar Induk.
• Kembali ke Zona Oranye, Bupati Akui Laju Perkembangan Covid-19 di Kabupaten Tangerang Makin Parah
• Kerap Disebut The Next Boaz, Ini Kata Penyerang Persita Tangerang Ricky Kayame
Ia merasa kecewa setelah menempuh ratusan kilometer perjalanan namun tak gagal bertemu anaknya.
Kabar yang ia terima, anaknya tersebut sudah tak tinggal di sana dan saat ini ia tak tahu keberadaan anaknya tersebut.
Kabar yang tambah menyesakkan dadanya, kehidupan keluarga anaknya sudah berantakan.
Ia pun melangkah pulang dengan kepala tertunduk lesu.
Entah linglung atau kehabisan uang untuk ongkos angkutan, Enjang terdampar di Jalan Lingkar Timur yang sepi sambil selonjoran dengan kaki bengkaknya.
Ia duduk di batu koral panas sambil memegang jaket hitam dan dua botol minuman kemasan.
Beberapa pengendara yang melintas dan merasa iba berusaha memberikan bantuan untuk kakek tua ini.
"Saya sudah dua hari tiga malam di Cianjur tidur beristirahat di masjid Pasar Induk, saya ingin bertemu dengan anak saya, tapi anak saya sudah tak tinggal di rumah yang biasa saya kunjungi," ujar Enjang ditemui di kawasan Jalan KH Abdulah Bin Nuh, Selasa (18/8/2020).
Enjang ditemukan oleh seorang pemuda Maleber, Kecamatan Karangtengah, yang menolong dan mengantarnya ke terminal.
Setelah bertemu pemuda tersebut, kakek yang mengalami kaki bengkak memutuskan untuk pulang ke Agrabinta.
Rumahnya berada di pesisir pantai selatan Cianjur sekitar lima jam perjalanan dari pusat kota.
"Semula saya mau minta uang ke anak untuk berobat kaki, tapi karena tak bertemu saya turun di jalan baru Lingkar, saya memutuskan untuk pulang saja, tapi tadi saya kelelahan karen kaki saya sakiy," kata Enjang.
Enjang mengatakan, ia ingin membeli beberapa obat untuk perawatan kakinya di kampung. Ia mengeluarkan uang Rp 12 ribu kepada pemuda yang menolongnya.