Pembunuh Pengusaha Pelayaran Ditangkap

Dari Bangka Belitung, Eksekutor Berlatih Menembak Sebelum Habisi Nyawa Bos Pelayaran di Gading

DM menyanggupi menjadi eksekutor karena memiliki hubungan kekerabatan dengan ayah NL, otak pembunuhan berencana ini

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Annas Furqon Hakim
Eksekutor penembakan pengusahan pelayaran di Kelapa Gading saat dihadirkan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polda Metro Jaya mengamankan 12 tersangka kasus penembakan pengusaha pelayaran bernama Sugianto (51) di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Salah satunya adalah DM, pria berusia 50 tahun yang berperan sebagai eksekutor.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyebut DM berasal dari Bangka Belitung.

Nana menjelaskan, DM menyanggupi menjadi eksekutor karena memiliki hubungan kekerabatan dengan ayah NL, otak pembunuhan berencana ini.

"Kebetulan para pelaku ini merupakan murid dari ayah NL. Sehingga dengan alasan perjuangan, DM menyanggupinya," ujar Nana di Polda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).

Pada 12 Agustus 2020, DM berangkat dari Bangka Belitung menunu Jakarta.

Tiba di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 14.30, DM dijemput tersangka S, R, dan AJ.

Lantaran belum memiliki keahlian menembak, DM kemudian diajak untuk berlatih.

"DM melatih menembak, dia belum punya kemampuan apa-apa sehingga dilatih oleh saudara AJ dan mereka kembali ke hotel," terang Nana.

Keesokan harinya, jelas Nana, DM tiba di Ruko Royal Gading Square sekitar pukul 08.30 WIB.

Konferensi pers kasus penembakan bos pelayaran di Polda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).
Konferensi pers kasus penembakan bos pelayaran di Polda Metro Jaya, Senin (24/8/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

"Pukul 12.45, korban keluar dari kantornya. DM berpapasan dan menembak lima kali mengenai punggung dan kepala," ujar dia.

Otak penembakan terhadap pengusaha pelayaran ini adalah NL. Perempuan berusia 34 tahun ini merupakan karyawati dari korban di PT Dwi Putra Tirtajaya.

Bergabung sejak 2012, NL bekerja di bagian administrasi keuangan. Ia biasa mengurus pajak perusahaan.

Berdasarkan pengakuannya kepada polisi, NL mengaku sakit hati kepada korban sehingga nekat merencanakan aksi pembunuhan berencana.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved