Ini Alasan Rusun Marunda Dipilih Jadi Tempat Relokasi Warga Korban Penggusuran RW 04 Ancol
Sedikitnya 34 KK yang terdiri dari 128 jiwa warga korban penggusuran bantaran rel kereta api Kampung Sadar, RT 006/RW 04 Kelurahan Ancol, Pademangan.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Sedikitnya 34 KK yang terdiri dari 128 jiwa warga korban penggusuran bantaran rel kereta api Kampung Sadar, RT 006/RW 04 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, bakal direlokasi ke Rusun Marunda, Selasa (25/8/2020) pagi.
Pemilihan Rusun Marunda sebagai tempat relokasi ratusan warga itu setelah beberapa kali diadakan rapat dan survey tempat.
Lurah Ancol Rusmin mengatakan, Rusun Marunda dipilih berdasarkan kesepakatan antara warga dengan pemerintah.
Awalnya sempat ada opsi bagi warga untuk menyewa rumah kontrakan di luar hunian milik pemerintah, namun terkendala biaya sewa yang diperkirakan cukup mahal.
Kemudian, perwakilan warga dan pemerintah sempat melakukan survei ke beberapa rusun, salah satunya Rusun Nagrak yang berada di Cilincing, Jakarta Utara.
Namun, biaya sewa Rusun Nagrak yang bisa mencapai Rp 700 ribu per bulan masih belum terjangkau bagi warga.
"Ternyata Rusun Nagrak rusunnya lebih bagus, lebih layak. Tapi sesuai regulasi biayanya belum terjangkau bagi warga," kata Rusmin, Senin (24/8/2020).
Oleh pengelola Rusun Nagrak, pemerintah dan warga korban penggusuran lantas diarahkan ke Rusun Marunda.
Rusun Marunda akhirnya dipilih sebagai tempat relokasi lantaran biaya sewanya yang terjangkau.
"Di sana warga akan menempati hunian yang biayanya bisa dibantu, Rp 159 ribu paling mahal per bulannya," kata Rusmin.
Adapun relokasi warga rencananya dilakukan Selasa (25/8/2020) pagi dengan bantuan mobil angkutan dari Pemerintah Kota Jakarta Utara.
128 jiwa tersebut akan direlokasi setelah menempati tenda-tenda pengungsian di bekas lokasi penggusuran selama sebulan lebih sejak 15 Juli 2020 lalu.
Diberitakan sebelumnya, puluhan rumah semi permanen di Kampung Sadar, bantaran rel kereta api kawasan Kampung Sadar, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, digusur pada Rabu (15/7/2020).
Akibat penggusuran, warga penghuni kampung pinggir rel yang berada di wilayah RT 006/RW 04 Kelurahan Ancol tersebut kehilangan tempat tinggal.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, pembongkaran tersebut tindakan penertiban bangunan liar di sekitar lokasi yang merupakan Emplasemen Stasiun Kampung Bandan.
"Penertiban dilakukan untuk keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api (KA) di lokasi tersebut," kata Eva, Kamis (16/7/2020).
Menurut Eva, PT KAI Daop 1 telah memberikan Surat Pemberitahuan (SP) sebanyak tiga kali kepada para penghuni.
Isi surat tersebut adalah imbauan agar para pemilik bangunan semi permanen mengosongkan lokasi tersebut.
"Ada sebanyak 57 bangli yang ditertibkan dari lokasi Emplasemen Stasiun Kampung Bandan," kata Eva.
• Jaksa Bawa Ahli dari Dua Kementerian Hingga Pidana untuk Buktikan Dakwaan Putra Siregar
• Keluh Kesah Kakek Jaka, Tukang Urut di Jatinegara yang Kian Sulit Dapatkan Pelanggan Selama Pandemi
Eva memastikan bahwa penertiban kemarin berlangsung kondusif dengan koordinasi aparat pemerintahan setempat.
Penertiban tersebut juga sudah sesuai dengan Pasal 178 UU Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian dimana setiap orang dilarang membangun atau menanam pohon yang dapat membahayakan keselamatan perjalanan kereta api.
"PT KAI Daop 1 Jakarta menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan atau mendirikan bangunan disekitar jalur KA karena dapat membahayakan perjalanan KA," tutup dia.