Sisi Lain Metropolitan

Kegiatan Pementasan Ditunda, Cerita Pelenong Condet Beralih Jadi Opang Imbas Pandemi

Menjadi pelenong sejak usia dini, Muhammad Subur Pranata (54) banting stir jadi tukang ojek pangkalan (opang) imbas pandemi Covid-19.

Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Suasana latihan lenong di Sanggar Ruang Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Menjadi pelenong sejak usia dini, Muhammad Subur Pranata (54) banting stir jadi tukang ojek pangkalan (opang) imbas pandemi Covid-19.

Subur atau akrab disapa Beril Gondrong merupakan pelenong dari Sanggar Ruang Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Beril mengatakan sudah mantap menjadi pelenong sejak usia belia.

Kala itu, ia yang tergabung dalam karang taruna diajak untuk berlatih menjadi Pelawak.

Tanpa pikir panjang, Beril pun mengiyakan dan mereka pun berlatih.

Apalagi kala itu, pelenong menjadi pekerjaan yang cukup terkenal.

"Saya jadi pelenong sejak tahun 1992. Jadi dulu karang taruna saya itu punya tmn dari UI. Terus dia kos di daerah Balekambang, Kramat Jati. Kemudian dia nawarin untuk ikut ngelenong," katanya kepada TribunJakarta.com, Jumat (28/8/2020).

Suasana latihan lenong di Sanggar Ruang Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur
Suasana latihan lenong di Sanggar Ruang Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Dimulai dari berkumpul dengan pelenong lainnya, ia pun semakin tertarik pada kebudayaan Betawi.

Hingga nekat membuka sanggar sendiri dan masih berjalan hingga saat ini.

"Akhirnya kita kumpul aja. Jadi semuanya teman dari Condet. Akhirnya saya kerjain sendiri dan sempat gonta-ganti nama sanggar tapi saya tetap konsisten sebagai pelaku seni hingga saat ini," sambungnya.

Untuk memperdalam ilmunya, Beril berkelana dan mempelajari dunia lenong.

Mulai dari datang ke beberapa sanggar, mengikuti teater hingga mencoba tampil dalam audisi lenong yang cukup terkenal di era 90-an.

"Jadi dulu ada namanya Lomba Lenong Rumpi. Saya daftar ikutan bareng anak karang taruna. Di situ ada biayanya sekitar Rp 50 ribu,"

"Akhirnya saya jualan salak dulu buat biaya pendaftarannya. Ya bisa dibilang itu sebagai batu loncatan untuk saya berani tampil di muka umum," jelasnya.

Beril, pelenong dari Sanggar Ruang Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur
Beril, pelenong dari Sanggar Ruang Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)
Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved