Mapolsek Ciracas Diserang
Cerita Murjianto, Berhenti Masak Saat Tahu Gerobaknya Dirusak Ketika Polsek Ciracas Diserang
Murjianto berharap ganti rugi yang dijanjikan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa lekas terealisasi, mengingat belum semua pedagang memperbaiki gerobak
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Sabtu (29/8/2020) jadi hari kelabu bagi Murjianto (55), pedagang Sate Padang di Loksem JT 46 binaan Sudin PPKUKM Jakarta Timur.
Kaca gerobaknya yang berlokasi di Jalan Raya Lapangan Tembak, Kelurahan Cibubur, diduga dirusak oknum anggota TNI AD pelaku penyerangan Polsek Ciracas.
"Saya tahu kaca gerobak dirusak pas di rumah, sekira pukul 02.00 WIB pas lagi masak dapat kabar di grup WhatsApp. Langsung saya berhenti masak," kata Murjianto di Ciracas, Jakarta Timur, (31/8/2020).
Pada Jumat (28/8/2020) Murjianto memang menutup lapak Sate Padangnya lebih awal dari biasa, sekira pukul 19.00 WIB saat melihat massa berdatangan.
Mereka datang ke pertigaan lampu merah Arundina tempat Prada MI mengaku dikeroyok dan dimaki sejumlah warga yang menyulut emosi oknum anggota TNI.
Kedatangan massa beberapa jam sebelum kejadian itu membuat sejumlah pedagang Loksem JT 46 lainnya memilih tutup lebih awal, hanya beberapa yang bertahan.
"Kalau gerobak yang masih ada pedagangnya justru enggak dirusak. 15 gerobak pedagang Loksem JT 46 yang dirusak ini pas kejadian pedagangnya sudah pulang semua," ujarnya.

• Gugus Tugas Pastikan Acara Dangdut di Sawangan Tak Miliki Izin
• Kuasa Hukum Berharap JPU Hadirkan Orang yang Berikan Pil Xanax ke Vanessa Angel
• Komplotan Pencuri di Bekasi Jual Motor Hasil Curian untuk Beli Sabu
Murjianto menuturkan 15 gerobak pedagang Loksem JT 46 yang dirusak berlokasi di lajur Jalan Raya Lapangan Tembak semuanya berada di lajur arah Jalan Raya Bogor.
Sementara gerobak pedagang Loksem JT 46 yang mengarah ke permukiman warga selamat dari amuk massa saat melakukan konvoi ke arah Mapolsek Ciracas.
"Kalau ada pedagang lain yang gerobaknya dirusak saya enggak tahu. Pokoknya yang di Loksem JT 46 ini ada 15 pedagang dirusak, termasuk kaca gerobak saya," tuturnya.
Murjianto kini harus merogoh uang pribadinya sebanyak Rp 697 ribu untuk membeli kaca setebal 8 mili pengganti kaca gerobak Sate Padangnya yang rusak.
Murjianto berharap ganti rugi yang dijanjikan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa lekas terealisasi, mengingat belum semua pedagang memperbaiki gerobak mereka.
"Kalau nantinya dapat ganti rugi ya saya terima. Ini kuitansi beli kaca sengaja masih saya simpan untuk bukti. Untuk data pedagang yang gerobaknya rusak sudah disampaikan ke Sudin, Koramil, dan Polsek," lanjut Murjianto.