Pilkada Kota Tangsel

Modal Biem Benyamin Ingin Tikung Benyamin Davnie Sebagai Cawalkot dari Golkar

Biem Benyamin nekat mendeklarasikan diri siap menjadi calon wali kota (cawalkot) dari Partai Golkar. Ia siap tikung Benyamin Davnie.

TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Deklarasi Biem Benyamin di halaman kantor Bens Radio, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (31/8/2020). 

Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, diusung PDIP, Gerindra, PAN dan Hanura, serta didukung partai non-parlemen NasDem, Garuda dan Perindo.

Siti Nur Azizah - Ruhamaben diusung oleh Demokrat, PKS, dan PKB.

Keluar dari Partai Gerindra

Deklarasi Biem Benyamin di halaman kantor Benz Radio, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (31/8/2020).
Deklarasi Biem Benyamin di halaman kantor Benz Radio, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (31/8/2020). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Biem Benyamin memutuskan untuk keluar dari Partai Gerindra dan loncat ke Partai Golkar.

Mengenakan jaket kuning bergambar beringin, Biem memamerkan penampilan barunya di hadapan relawannya di pelataran Kantor Bens Radio, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (31/8/2020).

Biem menyatakan, alasan perpindahannya ke Golkar karena sang ayah, yang tidak lain adalah seniman Betawi legendaris, Benyamin Sueb.

Biem mengungkapkan, bahwa Benyamin Sueib pernah menjadi kader Golkar.

Pemeran Babeh pada sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu memiliki kartu tanda pengenal Golkar Daerah Tingkat I Jakarta, bernomor 000159.

Kartu anggota itu tertanggal 24 Agustus 1981, Benyamin Sueib menjabat anggota Pokgalmas Olahraga dan Seni Budaya Bappilu Daerah Tingkat I.

Biem Benyamin menunjukkan KTA Benyamin Sueb sebagai kader Golkar, saat deklarasi di Pisangan, Ciputat Timur, Tangsel, Senin (31/8/2020).
Biem Benyamin menunjukkan KTA Benyamin Sueb sebagai kader Golkar, saat deklarasi di Pisangan, Ciputat Timur, Tangsel, Senin (31/8/2020). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Kartu tersebut ditandatangani Ketua Bappilu Daerah Tingkat I Jakarta, Achmadi dan Sekretarisnya, Hakim Simamora.

"Warisan babeh kita. Saya mau memperlihatkan KTA babeh kita," ungkap Biem.

Biem juga mengatakan, kepindahan dirinya ke Golkar adalah menuruti wasiat ayahnya.

Saat itu, pada masa kepemimpinan Presiden Suharto, hanya ada tiga partai, yakni PPP, Golkar dan PDIP.

Benyamin Sueib meminta anaknya untuk meneruskan jejak politiknya di Golkar.

"Almarhum babeh kita dulu bilang. Kalau ke politik 'elo jangan lupa ye, ada tiga tuh ijo kuning sama merah, ijo sama kuning enggak apa-apa deh, asal jangan merah'. Saya ini anak biologis dan anak ideologisnya," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved