Modus Perampokan Kasih Tumpangan

BREAKING NEWS Modus Perampokan di Bandara Soekarno-Hatta, Pelaku Tawarkan Tumpangan

Modus kejahatan di Bandara Soekarno-Hatta terus berkembang untuk mengelabui korbannya.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra saat melakukan ungkap kasus penipuan bermodus menawarkan tumpangan di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (1/9/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Modus kejahatan di Bandara Soekarno-Hatta terus berkembang untuk mengelabui korbannya.

Seperti yang dilakukan BD, IY, A, dan IB yang menipu dan merampok korbannya di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta bermodus menanyakan tujuan kepulangan.

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan keempat pelaku melakukan perampokan dengan modus berpura-pura berada satu tujuan dengan korban.

"Kemudian mereka mengajak korbannya untuk menumpang dengan kendaraan pelaku dengan tujuan Serang, Banten," jelas Adi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (1/9/2020).

Razia Masker di Pasar, Satpol PP Tidak Tega Terapkan Sanksi Denda: Uangnya untuk Makan Anak

Korban diketahui bernama Mustari (29) yang merupakan penumpang maskapai Sriwijaya Air yang baru saja tiba dari Jayapura, Papua di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta.

Adi menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada 8 Agustus 2020 lalu.

Dimana, salah satu pelaku yakni A mengaku sebagai penumpang yang juga baru mendarat.

A mengaku tengah dijemput anggota keluarganya untuk pulang ke wilayah Serang, Banten.

Kawasan Arundina Ciracas Turut Dirusak Oknum TNI AD, Pedagang: Mudah-mudahan Ngak Kejadian Lagi

"Jadi pelaku A ini perannya berpura-pura sebagai penumpang, dia mengajak korban mengobrol hingga tahu bahwa korban juga pulang ke Serang, jadi mengajak korban untuk menumpang dengannya karena satu tujuan," papar Adi.

Saat tengah diperjalanan, pelaku A mengaku mabuk perjalanan hingga harus meminta izin untuk membeli obat.

Saat kembali, pelaku telah menyiapkan minuman yang telah dicampur berbagai macam obat untuk membuat korban tak sadarkan diri.

"Pelaku mencampur air hangat dengan obat-obatan yang sebenarnya biasa kita temukan di warung, seperti obat pusing, obat masuk angin, namun memang jika dicampur bisa membuat tak sadarkan diri," papar Adi.

Giliran Gedung Perpustakaan Kota Depok yang Tutup Akibat Adanya Temuan Kasus Positif Covid-19

Saat tak sadarkan diri, barang-barang milik korban langsung digasak pelaku.

Bahkan, korban langsung dibuang dalam keadaan tidak sadarkan diri di kawasan Jakarta Selatan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved