Pria Kurus Dihabisi Bos, Sampai Jasadnya Dimasukkan ke Kantong Mayat Warga Hanya Diam Menonton
Wajah seorang pria memucat, tatapannya kosong, tak sepatah kata pun terucap dari mulutnya. Ia seperti menahan sakit.
Penulis: Y Gustaman | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM, PALEMBANG - Wajah seorang pria memucat, tatapannya kosong, tak sepatah kata pun terucap dari mulutnya. Ia seperti menahan sakit.
Kelimunan orang-orang di sekitarnya hanya diam, tak tergerak menolong Firmansyah (44) yang dari kepala dan kaki kirinya mengalir darah segar.
Pria kurus berkaus kuning, bertopi corak loreng, dan bercelana hitam itu, jadi tontonan sampai tubuhnya diangkut dan dimasukkan ke kantong mayat.
Di Lorong Terusan 1, Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, dua orang yang menganiaya Firman masih misteri.
Doni Irawan (36) masih selamat, meski kaki kanannya robek. Duka di Minggu (30/8/2020) sore itu tak pernah ia sangka-sangka sebelumnya.
Beberapa jam sebelumnya, Doni hanya menurut ketika diajak Firman untuk menemui seseorang yang dipanggilnya dengan sebutan bos.
• Matinya Kaki Tangan Gembong Narkoba di Depan Musala, Keponakan Saksikan dari Jauh
"Katanya, mau menemui bos. Saya tidak tahu siapa bos itu. Saya ikut saja," kata Doni yang tergolek lemas di ranjang Instalasi Gawat Darurat RSUD Bari, Senin (31/8/2020).
Tiba di Lorong Terusan 1, Doni menyaksikan Firman menemui dua orang pria.
Tanpa Doni duga, kedua pria itu menyambut dengan beberapa kali sabetan celurit yang mendarat di kepala dan kaki Firman.
"Saya lihat Firman dibacok oleh dua orang itu. Firman luka-luka, banyak keluar darah," cerita Doni saat kejadian Minggu sore itu.
Salah satu pelaku sempat melayangkan sabetan celurit sehingga melukai kaki kanan Doni.
"Saya luka, dua orang itu langsung kabur," kata Doni.
Video detik-detik Firman bersimbah darah setelah dibacok dua pria tak dikenal hingga ditonton warga, beredar di media sosial.
• Ingin Terlihat Sok Jago, Belasan Remaja di Palmerah Viralkan Aksi Tawuran Mereka
Bahkan, ada satu pengendara sepeda motor yang melintas lewat begitu saja di samping korban.
Beberapa waktu berselang, polisi yang tiba di tempat kejadian perkara langsung mengevakuasi jasad Firman dan membawanya ke RSUD Bari.

Terpisah, Kapolsek Seberang Ulu I, Kompol Farizon, mengatakan polisi sedang menyelidiki perkara ini dengan mengolah TKP dan memeriksa saksi.
"Masih penyelidikan. Kami sedang mengejar kedua pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan korban bernama Firmansyah meninggal," kata Farizon.
Dari RSUD Bari, keluarga menjemput jasad Firman kemudian membawanya ke rumah duka di Lorong Lembaga, Jalan Faqih Usman, Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I.
Dikeroyok Dua Tetangga
Masih di Palembang, Yo (17) mendapat luka memar di wajah dan jimat sebelah kiri setelah dikeroyok dua orang tetangganya karena salah paham.
Warga Jalan Abikusno, Kecamatan Kertapati Palembang, itu tak terima. Ditemani ibunya, Marlina (45), Yo melaporkan dua tetangganya ke Polrestabes Palembang.
Mulanya, Yo bersama teman-temannya duduk-duduk di Lorong Sabar, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang, Jumat (28/8/2020) pukul 19.00 WIB.
"Saat itu saya membuang puntung rokok saya tidak jauh dari TKP, kemudian datang seorang anak kecil laki-laki yang langsung mengambil puntung rokok saya. Kemudian langsung pulang ke rumahnya," ujar Yo Senin (31/8/2020).
• Modus Perampokan di Bandara Soekarno-Hatta, Tawarkan Tumpangan dan Dibius Pakai Minuman Racikan
Lanjut Yo, tiba-tiba dua orang yang merupakan keluarga anak kecil tadi mendatanginya di tongkrongan.
"Saya kaget tiba-tiba dua terlapor marah-marah kepada saya dengan mengatakan kalau saya telah mengajari dan memberi adiknya rokok."
"Padahal saya tidak memberinya, melainkan rokok tersebut saya buang dan saya tidak tahu kalau anak kecil itu pulang ke rumah sambil merokok," imbuh Yo.
Tak terima dengan alasan Yo, kedua tetangga ini langsung mengeroyoknya.
"Teman saya hanya diam.Saat itu juga saya langsung melarikan diri meninggalkan terlapor untuk menyelamatkan diri," ungkapnya.
Marlina tidak terima anaknya menjadi korban pengeroyokan, angkat bicara.
"Saya baru membuat laporan lantaran anak saya masih dalam keadaan sakit dan ada beberapa berkas yang harus saya siapkan," ujar Marlina.
"Saya benar-benar tidak terima anak saya dikeroyok. Dia masih sekolah dan badannya kecil, tega sekali orang yang mengeroyok itu. Saya berharap terlapor dapat bertanggungjawab," ucap dia.
Laporan Marlina perihal anaknya dikeroyok dua tetangganya tersebut dibenarkan oleh Kasubag Humas Polrestabes Palembang Iptu Marwan.
"Laporan sudah diterima anggota piket SPKT Polrestabes Palembang, selanjutnya laporan korban diserahkan ke unit Reskrim Polrestabes Palembang untuk ditindak lanjuti," ucap Marwan.
Artikel ini disarikan dari kumpulan berita Tribun Sumsel dengan judul: Kesaksian Doni Lihat Firman Tewas Dibacok di Lorong Terusan, Korban Sebut Ingin Bertemu 'Bos', VIRAL Video Detik-detik Firman Tewas Dibacok di Lorong Terusan Palembang, jadi Tontonan Warga, dan Remaja Usia 17 Tahun di Kertapati Dikeroyok Gegara Puntung Rokok