Ibu Pukul Anak Kandungnya Karena Tak Paham Matematika, Sang Anak Menangis saat Ibu Diperiksa Polisi
Persitiwa ibu pukul anak gara-gara sang anak tak paham pelajaran matematika ini akhirnya viral di media sosial.
Penulis: Suharno | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus ibu pukul anak kandungnya terjadi lagi, kali ini di Kabupaten Malang.
Peristiwa MA seorang ibu pukul anak kandungnya yang masih berusia 8 tahun tepatnya terjadi di Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Persitiwa ibu pukul anak gara-gara sang anak tak paham pelajaran matematika ini akhirnya viral di media sosial.
TONTON JUGA:
MA memukul anaknya menggunakan selang karena tidak kunjung paham materi matematika yang diajarkannya.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, pihaknya sudah memeriksa berbagai pihak terkait dengan kasus itu.
• Kepergok Berbuat Mesum di Tempat Umum, 2 Remaja Diamankan Warga Ciracas Jakarta Timur
• Menaker Tenangkan Karyawan Swasta yang Belum Dapat BLT Subsidi Gaji Rp 2,4 Juta di Tahap 1 Maupun 2
• Viral Ibu Pukul dan Gigit Anak saat Belajar Matematika, Kesal Tak Kunjung Mengerti saat Diajari
• Bea Materai Naik Jadi Rp 10.000 Mulai Tahun 2021, Namun Ada Dokumen yan Bebas Materai
Sampai sejauh ini, pihaknya belum memutuskan apakah kasus itu akan ditangani secara hukum atau diselesaikan secara kekeluargaan.
Untuk memutuskan itu, pihaknya akan melakukan observasi melalui kerja sama dengan pemerintah desa setempat.
"Kami siapkan tim untuk turun ke sana bersama dengan Pak Kades untuk memonitor," kata Tiksnarto, melalui sambungan telepon, Kamis (3/9/2020).
Andaru mengatakan, pihaknya sudah memeriksa korban, ibu korban yang melakukan pemukulan, ayah korban dan tetangga.
Andaru menilai, kasus itu tidak bisa disamakan dengan kasus kekerasan terhadap anak lainnya.
Sebab, berdasarkan hasil pemeriksaan, pemukulan itu tidak berulang. Artinya, pemukulan terhadap anak oleh ibunya itu baru satu kali dilakukan.
"Ini hal yang berbeda. Yang jelas bukan perilaku yang berulang," ujar dia.
Hal ini yang menyebabkan pihaknya belum memutuskan apakah kasus itu perlu ditangani secara hukum atau diselesaikan secara kekeluargaan.
Andaru melihat, antara anak dan ibu saling menyayangi. Bahkan, saat ibunya diperiksa, korban menangis.