Dengar Suara Hantaman Keras dari Jalan, Warga di Palembang Syok Lihat Bocah Terkapar Bersimbah Darah
Suara hantaman keras sontak mengejutkan warga di sekitar Jalan Talang Kemang, Palembang.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Suara hantaman keras sontak mengejutkan warga di sekitar Jalan Talang Kemang, Palembang, Sumatera Selatan.
Warga yang penasaran pun berhamburan keluar menuju arah datangnya suara.
Saat tiba di lokasi kejadian, warga makin terkejut dengan apa yang mereka lihat.
Mereka mendapati seorang bocah terkapar bersimbah darah di tengah jalan.
TONTON JUGA:
Bocah tersebut berinisial M (5), yang saat itu diketahui hendak jajan di sebuah warung yang ada di seberang jalan.
Sahnan, ketua RT setempat mengatakan, kejadian tersebut berlangsung di Jalan Talang Kemang, Kecamatan Gandus, Palembang pada Kamis (3/9/2020).
Korban merupakan anak tunggal dari pasangan Aris Suhenda (28) dan Irma Purnamasari (28).
Peristiwa mengenaskan itu bermula, saat M hendak pergi ke warung untuk jajan.
Warung yang akan di datangi M berada di sebrang jalan.
• Dikaitkan dengan Penyebab Putusnya Anya Geraldine dan Kekasih, Rizky Febian: Bokap Gue Sampai di-DM
Lantaran kondisi jalan yang sedang sepi, M pun memberanikan diri untuk menyebrang.
Tapi, tiba-tiba warga setempat mendengar suara tabrakan yang cukup keras dari lokasi kejadian.
Mendengar itu, warga pun langsung berhamburan dan melihata M sudah terkapar di tengah jalan dengan kondisi bersimbah darah.
"Anak itu sudah tewas stelah kami dekati. Sementara sopirnya langsung lari. Mobil itu membawa air," kata Sahnan saat berada di rumah sakit Bhayangkara Palembang, Jumat (4/9/2020).

Warga setempat sempat berupaya mengejar truk yang diduga menabrak bocah malang tersebut.
Namun, pelaku langsung kabur dengan meninggalkan mobilnya di tengah jalan.
"Ketika dikejar, mobilnya menepi. Saat didekati ternyata sopurnya tidak ada lagi. Dia sudah melarikan diri,"ujarnya.
• 9 Orang Jadi Tersangka di Pesta Seks Gay, Polisi Pastikan Tak Ada Penjualan Video di Balik Acara
Orangtua Korban Syok Berat
Sementara itu menurut Dodi, paman korban mengatakan sat ini kondisi orangtua korban masih dalam keadaan syok berat.
Sebab, korban adalah anak pertama mereka setelah limat tahun menikah.
Kasus ini pun menurut Dodi telah dilaporkan ke pihak kepolisian untuk mengejar pelaku yang telah menabrak M.

Dodi membenarkan, kondisi jalan di malam keponakannya tertabrak memang sedang sepi.
Ia sama sekali tak menyangka, bahwa keponakannya akan tewas terlindas oleh truk pengangkut air.
"Kondisi jalan malam saat itu memang sepi. Keponakan saya ini mau jajan pergi ke warung. Kami baru tahu ketabrak dari tetangga," ujarnya.
Terseret 200 Meter
Terpisah, Kanit Lakalantas Polrestabes Palembang Iptu Sucipto menjelaskan, mobil truk penabrak korban tersebut berplat nomor BG 8220 MO.
Saat kejadian truk yang mengangkut air tersebut datang dari Simpang Lacak ke arah Raider 200 Gandus.
• Viral Ibu Cambuki Anak Karena Tak Kunjung Paham saat Belajar Matematika, Aksinya Direkam Tetangga
"Ketika korban hendak menyebrang langsung ketabrak truk ini. Korban sempat terseret sekitar 200 meter," kata Sucipto.
Sementara itu, usai menerima laporan dari keluarga korban, polisi segera bertindak mencari sopir truk.
"Pelakunya masih kita kejar," kata Kanit Lakalantas Polrestabes Palembang Iptu Sucipto
Ia menjelaskan, korban meninggal karena mengalami luka parah di bagian kepala.
Saat ini, mereka masih memburu sopir yang mengemudikan truk nahas tersebut.

Kasus Serupa
Tengah Asyik Bermain, Bocah 7 Tahun di Bali Tertabrak Mobil yang Dikemudikan Ibunya
Tragis, seorang bocah 7 tahun tewas setelah tertimpa mobil pikap yang dikemudikan ibunya di Desa Sebudi, Selat Karangasem, Bali.
Polisi setempat menjelaskan, peristiwa tersebut berawal saat kedua orangtua korban, IGS dan NNS, memperbaiki atap mobil pikap di pekarangan rumahnya, Senin (20/7/2020).
Lalu, setelah memasang aki mobil, IGS meminta istrinya menyalakan mobil tersebut.
NNS diduga lupa memeriksa rem tangan dan langsung mobil dinyalakan bergerak mundur.
IGS dan NNS diduga tak menyadari korban sedang bermain di belakang mobil pikap tersebut.
"Korban yang sedang bermain di belakang mobil (tertabrak) serta menyebabkan tembok setinggi satu meter roboh," kata Kapolsek Selat AKP I Gede Sunjaya Wirya, saat dihubungi, Rabu (22/7/2020).
Diduga lalai
Wirya menjelaskan, melihat itu IGS dan NNS segera membawa korban ke Puskesmas Selat.
Namun, korban mengalami luka cukup parah dan nyawanya tak dapat diselamatkan.
"Korban tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia," kata Wirya.
Sementara itu, peristiwa tersebut membuat syok kedua orangtua korban.
Tak diproses polisi
Wirya mengatakan, kejadian ini tak dilanjutkan secara hukum.
Pasalnya, menurut Wirya, kasus tersebut pelaku dan korban masih memiliki hubungan orangtua anak.
"Kasihan banget karena orangtua lalai anaknya tertabrak. Enggak kita lanjutin (secara hukum) karena orangtua dengan anak," kata Wirya.
(TribunJakarta/Kompas.com)