Sisi Lain Metropolitan

Pria Ini Terpaksa Jadi Manusia Silver Karena Upah Sopir Angkot Merosot Drastis di Tengah Pandemi

Ia rela melumuri sekujur tubuhnya dengan cat perak serta berpanas-panasan di jalanan Jakarta Utara untuk mencari nafkah bagi istri dan anaknya.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Salah satu manusia silver yang terjaring razi, Indo Oktaviano (21), di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Lima manusia silver terjaring dalam razia Satpol PP Jakarta Utara, Senin (7/9/2020).

Salah satunya ialah Indo Oktaviano (21), yang mengaku terpaksa menjadi manusia silver untuk memenuhi kebutuhan ekonomi di tengah pandemi.

Indo mengaku baru menjadi manusia silver selama empat bulan belakangan.

Keputusan Indo mencari uang sebagai manusia silver nyatanya dilandasi pekerjaan terakhirnya sebagai sopir angkot yang harus kandas di tengah wabah Covid-19 ini.

Pendapatan sopir angkot merosot drastis sehingga Indo mesti putar otak mencari uang dengan cara lain.

"Pertama kan saya narik angkot bang. Angkot mulai sepi, terus diajak kawan, jadinya saya begini bang," ucap Indo di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Akhirnya, sekitar bulan April lalu, Indo memutuskan untuk beralih menjadi manusia silver.

Ia rela melumuri sekujur tubuhnya dengan cat perak serta berpanas-panasan di jalanan Jakarta Utara untuk mencari nafkah bagi istri dan anaknya.

Uang hasil berkeliling menjadi manusia silver ini biasanya didapatkan Indo dari para pengguna jalan dari wilayah Warakas hingga ke wilayah Cilincing.

"Rata-rata saya bisa dapat Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu. Itu buat makan anak bini saya, buat dia-dia orang," ucap Indo.

Pemuda di Tamansari Begal Ponsel Hanya Untuk Pesta Miras

Penampakan Warteg Ellya di Cilandak Timur yang Terapkan Protokol Kesehatan Cegah Covid-19

Lima manusia silver terjaring razia

Diberitakan sebelumnya, Satpol PP Jakarta Utara menertibkan manusia silver yang beroperasi di ruas jalan yang ada di Jakarta Utara, Senin (7/9/2020).

Hasilnya, lima orang manusia silver terjaring dalam razia kali ini.

"Ada lima orang manusia silver yang terjaring," kata Pengendali Satpol PP Jakarta Utara, Muri, di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Lima orang manusia silver itu terjaring dari beberapa titik tempat mereka biasa beroperasi, seperti di Jalan Kelapa Hybrida, Kelapa Gading, Jakarta Utara, serta di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Setelah terjaring, mereka dibawa ke tempat penampungan di GOR Tanjung Priok untuk didata.

"Untuk yang ada keluarga, nantinya keluarga akan kita panggil, nanti akan ada asesmen dari Sudin Sosial Jakarta Utara," kata Muri.

"Bila keluarganya tidak ada, akan kita bawa ke panti, atau dilarikan ke orang tua dengan surat bermaterai Rp 6.000, pertanggungjawaban dari pihak keluarga," imbuh dia.

penertiban ini berdasarkan laporan masyarakat yang merasa resah dengan keberadaan manusia silver.

"Pertama mengganggu di lampu merah atau di perempatan jalanan, karena sering penjambretan, penodongan itu banyak masyarakat melapor melalui Satpol PP DKI Jakarta dan Jakarta Utara, makanya kita tindaklanjuti," ucap Muri.

Muri menuturkan, penertiban ini berlandaskan kepada Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta nomor 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum.

Dalam kesempatan ini, lanjut Muri, Satpol PP bekerjasama dengan Sudin Sosial Jakarta Utara juga menertibkan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

"Kita juga tertibkan PMKS dan lain-lain yang menjadi penyakit masyarakat Jakarta Utara," ucap Muri.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved