Doa Perampok Sadis Terucap Selagi Kuburkan Korbannya, 7 Tahun Berlalu Baru Terjawab
Seorang perampok sadis dan tanpa ampun, pernah merapal doa ketika menggali kubur korbannya. Tujuh tahun berlalu setelah kejadian itu, doanya terjawab.
TRIBUNJAKARTA.COM, PALEMBANG - Seorang perampok sadis dan tanpa ampun, pernah merapal doa ketika menggali kubur korbannya.
Tujuh tahun berlalu, doanya terjawab.
Para korban perampokan komplotan Muslimin dan empat kawanannya yang masih bertalian darah, selalu berakhir tinggal nama.
Sepak terjang Muslimin selama dua kali merampok di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, begitu sadis.
Satu korbannya oleh para pelaku dibuang ke sungai, tapi akhirnya berhasil ditemukan dan sudah meninggal dunia.
Tidak seperti korban pertama, kali ini jasad Sidik Purwanto (60) oleh Muslimin dikuburkan.
• Dengar suara Tangisan Pukul 2 Pagi, Warga di kota Bandung Terkejut Lihat Isi Kardus di Depan Rumah
Muslimin dibantu oleh rekannya Yuliana alias Lebek.
Entah mereka menguburkan korban sesuai syariat atau sekadar untuk menghilangkan jejak.
Pernah Muslimin mengucap doa ketika menguburkan mayat Sidik Purwanto.
Peristiwa tujuh tahun lalu itu dikenang Muslimin dengan penuh penyesalan, setelah polisi menangkapnya.
"Dulu, aku menggali sambil berdoa, agar mayat korban itu bisa cepat ditemukan," ujar Muslimin saat diamankan di Mapolda Sumsel, Senin (7/9/2020).
Doa yang Muslimin ucapkan tujuh tahun lalu itu baru terjawab beberapa hari lalu, setelah polisi menggali lokasi kubur Sidik Purwanto.
Polisi menemukan, jenazah korban tinggal tulang belulang.
• Cerita Tio, Terpaksa Putus Sekolah Jual Donat Keliling Demi Belikan Rumah untuk Orangtua
"Ternyata, sampai sekarang baru ditemukan," sambung pria yang kini berusia 37 tahun itu.
Muslimin bercerita, dua rekannya yang saat itu merampok sudah tertangkap lebih dulu oleh pihak kepolisian.

"Sedangkan satu pelaku lagi (Yuliana, red) sudah meninggal karena bunuh diri di Riau," ungkap Muslimin.
Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Suryadi, menjelaskan dua kali kelompok Muslimin membunuh dan membuang korban yang dirampoknya.
Kelompok ini menggunakan modus merental mobil pikap korban Sidik Purwanto dengan alasan untuk pindah rumah.
Mobil ini yang kemudian mereka incar, sementara pemiliknya dihabisi.
"Ternyata, kelompok ini sudah dua kali beraksi dan kedua korbannya semua dibunuh," kata Suryadi.
"Satu kejadian di OKI dan satu lagi yang ditangani ini, masih dilakukan penyelidikan apakah Muslimin juga terlibat dalam aksi di OKI," katanya.
Belakangan baru terungkap, korban Sidik Purwanto adalah bos meubel.
Beberapa hari sebelumnya, penyidik Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel membawa Muslimin untuk menunjukkan kubur Sidik Purwanto.
• Begal Spesialis Sopir Truk di Jalan Tol Ditangkap, Beraksi 54 Kali, Hingga Modus Tersangka
Ternyata, jenazah korban dikuburkan di pinggir sawah.
Lokasinya hanya berjarak satu kilometer dari rumah pelaku Yuliana di Kompleks RSUP Sungai Kundur, RT 13/03, Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin 1, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Polisi menemukan mayat Sidik Purwanto tinggal tulang belulang berbungkus karung yang telah rusak.
Muslimin ditangkap di Desa Bungin Tinggi, Kecamatan SP Padang, Ogan Komering Ilir pada Jumat (4/9/2020).
Modus Komplotan Muslimin
Muslimin bersama rekan-rekannya pada Sabtu 3 Maret 2013 merampok Sigit Purwanto.
Dengan tertangkapnya Muslimin, empat orang pelaku perampokan telah ditangkap.
Sementara satu lagi masih buron, atas nama Amin.
Dua pelaku anggota komplotan Muslimin yang tertangkap sebelumnya dihukum seumur hidup dan mendekam di Lapas Nusakambangan.
Salah satu pelaku bernama Yuliana, ibu rumah tangga, warga Mariana, Banyuasin, bunuh diri di ruang Reskrim Palalawan Polda Riau, setelah diamankan.
• Nasib Pilu Gadis 18 Tahun di Toba Diperkosa Remaja hingga Hamil 6 Bulan, Korban Sempat Menjerit
Yuliana adalah salah satu anggota yang bertugas menguburkan korban bersama Muslimin.
"Yang menguburkan jenazah korban adalah tersangka Yuliana dan Muslimin," ucap Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel, Kompol Suryadi, Sabtu (5/9/2020).
"Sehingga ketika Yuliana ini bunuh diri kami kesulitan mencari lokasi korban dikuburkan."
"Sempat dua kali dicari namun tidak ketemu," imbuh dia.
Menurut Suryadi, tersangka merampok korban dengan berpura-pura menyewa mobil pikap jenis Daihatsu Grand Max Luxio BG 9623 ND warna biru.
Ketika itu, Yuliana dan Amin (DPO) mengaku akan pindah rumah dan membutuhkan mobil untuk mengangkut barang-barang mereka.
Tanpa curiga korban Sidik Purwanto menerima tawaran itu dan datang ke rumah pelaku.
Di sana, Yuliana meminta korban untuk masuk ke dalam kamar membantu mengangkat barang.
"Setelah di kamar itu ternyata para pelaku sudah menunggu," jelas Suryadi.
• Cerita Tio, Terpaksa Putus Sekolah Jual Donat Keliling Demi Belikan Rumah untuk Orangtua
"Korban langsung disekap dan dibawa ke kamar mandi kemudian kepalanya dimasukkan ke dalam bak hingga kehabisan nafas," jelas Suryadi.
Setelah tewas, tubuh Sidik Purwanto pun dimasukkan ke dalam karung dan dikuburkan oleh Muslimin serta Yuliana.
"Kondisi tubuh korban sudah tinggal tulang. Satu pelaku masih DPO sekarang masih tetap kita kejar," jelasnya.
Penyidik menjerat Muslimin pasal 365 KUHP dan atau pasal 338 KUHP dan atau 55 KUHP dengan ancaman hukuman di atas 7 tahun penjara
Artikel ini disarikan dari berita Tribun Sumsel dan Kompas.com dengan judul: Kuburkan Korban Sambil Berdoa Mayat Cepat Ditemukan, Begal di OKI Ditangkap 8 Tahun Kemudian dan Bos Meubel Hilang Dibunuh Perampok, Jenazahnya Ditemukan 7 Tahun Kemudian di Pinggir Sawah