Polisi Masih Buru Tiga Rampok Apotek di Jakarta Pusat yang Masih Buron
"Tiga pelaku lainnya berhasil kabur," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, Selasa (8/9/2020).
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Polisi masih memburu tiga pelaku lain yang merampok Apotek Titi Murni, Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
"Tiga pelaku lainnya berhasil kabur," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, Selasa (8/9/2020).
Heru mengatakan, tiga pelaku sempat membantu MS (43) dan YS (60), yang menggasak alat penyimpanan uang di bagian kasir apotek tersebut.
"Berdasarkan pengakuan dua tersangka (MS dan YS) yang telah kami tangkap, tiga rekannya ini sempat membantu perampokan itu," tutur Heru.
"Mereka diduga melarikan diri menggunakan mobil," lanjut Heru, didampingi Kapolsek Senen, Kompol Ewo Samono.
• Rampok Apotek dari Pintu Belakang: Ternyata Tidak Ada Uang di Mesin Kasir
Diberitakan sebelumnya, MS dan YS berniat membeli obat-obatan, tapi bermaksud untuk merampok uang di dalam apotek tersebut.
"Kedua orang itu masuk ke dalam apotek melalui pintu belakang," kata Kanit Reskrim Polsek Senen, AKP Bambang Santoso, saat dihubungi wartawan, Selasa (8/9/2020).
"Mereka bermaksud untuk mengambil uang. Tapi begitu mesin kasir dirusak, tidak ada uang sama sekali di sana," lanjut Bambang.
Ternyata, MS dan YS memasuki apotek Titi Murni dengan cara membobol pintu belakang menggunakan sebuah alat.
"Mereka menggunakan alat yang dapat merusak pintu. Jadi, mereka rusaklah pintu belakang dari apotek itu," tutur Bambang.
Kini, keduanya berhasil diamankan Polsek Senen dan sedang diperiksa guna mendalami informasi.
Sejumlah barang bukti dari tangan pelaku pun telah diamankan.
Bambang mengatakan, mereka dapat dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian pemberatan dengan ancaman hukuman pidana di atas tujuh tahun.
Bambang menegaskan, para pelaku bermaksud merampok uang.
Tapi karena tiada uang di dalam alat penyimpanan kasir, mereka tak berhasil mendapatkan apapun.
"Bukan untuk ambil atau membeli obat. Tapi karena mereka mau mengambil uang," tegasnya.
"Mesin kasir yang dirusak tidak ada uang, sudah dikosongkan pemilik apotek. Jadi, tidak ada barang atau uang yang diambil," ujarnya.