Mulai dari Artis hingga Pengusaha Berburu Karpet Mewah di Toko Al-Barkat
Sejumlah artis seolah tidak mau ketinggalan untuk mempercantik rumah mereka dengan karpet mewah.
Pada 2009 ia datang ke Indonesia untuk melanjutkan usaha ayahnya berjualan karpet. Berkat keuletannya, ia dan keluarga berhasil membuka cabang di 27 kota besar Indonesia.
"Pertama kali saya ke Indonesia tahun 2009, saya mau melanjutkan usaha orang tua saya. Awalnya kita cuma punya satu toko ini, sekarang Alhamdulillah sudah ada di kota lain, ada 27 cabang," ujarnya.
Dikatakan Atta, karpet yang ia jual berasal dari berbagai negara di Timur Tengah. Harganya pun bervariasi dilihat dari motif hingga bahan baku karpet tersebut.
"Dari 7 negara, Pakistan, Turki, Iran, Afghanistan, Kazakhstan, masih banyak lagi," tuturnya.
"Karpet itu kan seperti barang seni ya. Jadi gak ada batasan harga, karena sama seperti lukisan. Ada aja lukisan yang satu juta ada aja yang satu miliar," tambahnya.
Dalam menjalankan usahanya, Atta selalu mengedepankan kejujuran dan kepuasan pelanggan. Dengan modal kejujuran dan kepuasan pelanggan itulah yang membuat usahanya bisa bertahan hingga saat ini.
"Kalau kompetitor saya ada 100 gak masalah, kenapa, karena saya pakai harga jujur dan harga terbaik. Kalau saya jual mahal orang gak bakal balik belanja lagi. Lebih baik kita jujur, orang balik lagi belanja dan akan dipromosikan dari mulut ke mulut," katanya.
"Alhamdulillah kita juga ada website resmi dan instagram. Bisa dilihat yang beli dari artis, pejabat, pengusaha karena itulah kunci sukses kita harus jujur," katanya lagi. (*)