Pemprov DKI Jakarta Klaim Dapat Restu Buat Jalur Sepeda di Jalan Tol, BPJT: Diajak Rapat Aja Mangkir
Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat jalur sepeda di jalan tol tampaknya belum akan terealisasi dalam waktu dekat.
Penulis: Suharno | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat jalur sepeda di jalan tol tampaknya belum akan terealisasi dalam waktu dekat.
Pasalnya, pembicaraan lanjutan antara Pemprov DKI dengan pemerintah pusat yang diwakilkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum juga terlaksana.
Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, pihaknya belum menerima data hasil simulasi yang telah dilakukan Pemprov DKI.
Padahal, Kepala Dinas Perhuhungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengaku sudah melakukan simulasi secara virtual.
• 6 Oknum TNI AL Jadi Tersangka Penyerangan Polsek Ciracas, Kini Selidiki Keterlibatan Oknum TNI AU
"Saya belum terima seharian ini dari Dishub. Hasil simulasinya belum kami terima, kan mereka lakukan simulasi komputasi," ucapnya, Rabu (9/9/2020).
Bahkan, Danang menyebut, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu mangkir saat pihaknya mengundang untuk rapat.
Padahal, ia mengakui ingin mengajak Dishub DKI duduk bersama membahas rencana pembuatan jalur sepeda di jalan tol.
"Mau rapat, tapi dari kemarin saya tunggu enggak ada yang datang. Mungkin belum siap," ujarnya saat dikonformasi.
• Asyik Main Likee, Siswi Kelas 3 SD di Cijantung Jakarta Timur jadi Korban Jambret Handphone
Lantaran belum ada pembahasan lanjutan dengan Dishub DKI, Danang mengaku belum bisa menentukan apakah bakal menerima rencana Anies atau menolaknya.
"Kita enggak lakukan kajian sendiri, kita evaluasi hasil data yang dikumpulkan oleh DKI," kata dia.
Seperti diketahui, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengaku telah melakukan simulasi ihwal wacana pesepeda masuk ke jalan tol.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo.
• Kebakaran Hanguskan Dua Rumah dan Toko Kelontong di Kota Depok: Diduga Karena Intalasi Listrik
Syafrin menyebut, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menunjukkan hasil simulasi tersebut kepada pihak terkait, Rabu mendatang.
"Kami sedang lakukan simulasi yang mudah-mudahan Rabu besok hasil simulasi ini akan kami paparkan kepada stakeholder," kata Syafrin, saat dihubungi Wartawan, Minggu (6/9/2020).
Nantinya, kata Syafrin, dari hasil paparan tersebut diharapkan ada kebijakan yang tepat ihwal wacana pesepeda masuk ke jalan tol.
"Ada stakeholder yang akan mengambil kebijakan ke depan terkait dengan implementasi ini," kata Syafrin.
• Satu Pegawai Positif Covid-19, Kantor Kecamatan Cipayung Kota Depok Tutup Dua Pekan
Hingga kini, Dinas Perhubungan DKI Jakarta masih mengkaji hasil simulasi tersebut.
"Saat ini kami kami terus melakukan kajian untuk mematangkan rencana ini," ujarnya.
"Dinas Perhubungan juga saat ini melakukan simulasi melalui software transportasi," tutup Syafrin.
Sayangnya, dia tak menjelaskan perihal software transportasi yang dimaksud.
Mengaku Sudah Dapat Restu
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengklaim telah mendapat restu dari pengelola jalan tol terkait wacana pemanfaatan tol dalam kota untuk sepeda balap atau road bike.
"Kami sudah koordinasikan dengan Badan Usaha Penyelenggara Jalan Tol (BPJT) dan prinsipnya mereka setuju untuk diselenggarakan di jalan tol," ucapnya, Jumat (28/8/2020).
Kajian terkait wacana sepeda masuk jalan tol ini sendiri diakui Syafrin telah dibuat oleh pihaknya, khususnya terkait kondisi lalu lintas saat akhir pekan.
"Kami melihat karakteristik lalu lintas kendaraan di jalan tol, pagi hari di mana saja trafficnya yang tidak padat, yang bisa dilakukan pengalihan, di situ dilakukan," ujarnya saat dihubungi.
Dari kajian yang dilakukan Dishub DKI itu, maka diputuskan, jalan tol lingkar dalam yang mengarah ke Tanjung Priok jadi lokasi kegiatan road bike.
"Trafficnya pertama tidak terlalu padat dan dari sisi pengalihan arus memadai aksesnya," kata Syafrin.
Meski mengklaim telah mengantongi izin dari BPJT, namun wacana sepeda masuk jalan tol ini belum bisa terealisasi.
Sebab, surat permohonan yang dikirim Pemprov DKI ke Kementeri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) belum mendapat jawaban.
"Belum (dijawab PUPR), masih dikaji," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) mengizinkan sepeda masuk jalan tol.
Surat permohoan bernomor 297/-1.792.1 tentang pemanfaatan ruas jalan tol lingkar dalam (Cawang-Tanjung Priok) telah dilayangkan ke Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, permohonan ini dilayangkan untuk mengakomodir pengguna sepeda yang jumlahnya meningkat tajam.
"Oleh sebab itu, pak gubernur mengusulkan kepasa pak Menteri PUPR untuk disiapkan satu ruas tol, tepatnya mulai dari Kebon Nanas sampai dengan ke arah Priok satu sisi yang akan digunakan sebagai jalur sepeda sementara," tuturnya, Rabu (26/8/2020).
Bila permohonan ini disetujui, maka jalan tol tersebut akan dibuka bagi pesepeda setiap hari Minggu mulai pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB.
Jenis sepeda yang boleh masuk ke jalan tol pun dibatasi, yaitu hanya sepeda jalan raya atau road bike.
"Bukan sepeda biasa, namanya road bike. Jadi, (permohonan untuk) menyiapkan satu jalur sendiri untuk jalur sepeda sementara bagi road bike," ujarnya.
Selama penerapannya, jalan tol lingkar dalam yang mengarah ke Tanjung Priok akan ditutup sementara.
Kendaraan bermotor, baik mobil pribadi hingga truk berukuran besar pun dilarang melintas di tol dan diminta menggunakan jalan arteri.
"Ruas tol yang ditutup akan ada manajemen dan rekayasa lalu lintas pengendalian arus," tuturnya.
"Jadi jalan tol di sisi barat dari Kebon Nanas sampai Plumpang ditutup dan para pesepeda road bike hanya akan di jalan tol, tidak keluar ke jalan arteri," sambungnya.