Cleaning Service di Malang Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Dihabisi Teman Seatap Karena Game Online
Setelah bunuh teman sekamarnya, pria yang bekerja sebagai cleaning service berinisial MI (18) bersembunyi di pesawahan.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Setelah bunuh teman sekamarnya, pria yang bekerja sebagai cleaning service berinisial MI (18) bersembunyi di pesawahan.
Namun meskipun bersembunyi, MI tetap ketahuan juga dan ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Beberapa saat sebelum bersembunyi, MI rupanya melakukan suatu kejahatan.
Teman satu atapnya berinisial RD (22) yang bekerja sebagai cleaning servide juga tewas dihabisi MI.
MI dan RD tinggal bersama di bengkel AC, Jalan Letjen S Parman No. 101, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
• Sakit Tenggorokan Bikin Enggak Nyaman? Pahami Penyebab, Gejala, hingga Kapan Harus ke Dokter
Karena tinggal bersama, MI dan SD sering main bareng game online.
Tak hanya itu, mereka juga berasal dari daerah yang sama yakni Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
"Mereka tinggal sekamar dan suka main game online dan saling mengumpat dan mencela," kata Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata, dalam rilis di Mapolresta Malang Kota, Rabu (9/9/2020).
Karena kerap dihina, MI merasa sakit hati.
• Bercinta dengan Waria di Kost Selama 1 Jam, Pria Ini Kehilangan Uang Belasan Juta Saat Pulang
MP lantas membunuh korban pada Kamis (3/9/2020) pekan lalu.
Jazad korban ditemukan bersimbah darah pada pukul 07.00 WIB di bengkel tersebut.
Setelah menghabisi temannya, pelaku sempat lari menggunakan kendaraan umum dan sembunyi di sawah.
• Pengalaman Rezky Aditya saat Tahu Kadar Billirubin Sang Bayi Tinggi, Citra Kirana Nangis Semalaman
"Pelaku lari menggunakan mikrolet, dia menuju ke sawah dan bersembunyi di sana. 36 jam semenjak kami olah TKP, kami lakukan penangkapan kepada tersangka," kata dia.
Pelaku diancam dengan dengan Pasal 338 KUHP dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.
• Bea Cukai Banten Amankan 488.000 Batang Rokok Ilegal di Tol Merak
Sementara itu, seorang bocah laki-laki kelas VI SD membunuh bocah perempuan kelas V SD yang merupakan temannya bermain setiap hari.
Pelaku mengaku membunuh teman sepermainannya hanya karena tidak terima kalah main game dan tikus putih peliharaannya dibunuh korban.
Peristiwa tragis ini terjadi di kota Indore Madhya Pradesh, India, Senin (7/9/2020).
“Sesuai penyelidikan awal, korban keluar dari flatnya untuk mengambil bunga di dekat situ sore ini.
Ketika dia tidak kembali, ayahnya keluar dan melihat jasad putrinya.
Kepalanya pecah, ” kata Wakil Inspektur Jenderal (DIG) Kepolisian Indore, Harinarayanchari Mishra seperti dilansir hindustan times.
Korban duduk di kelas 5 SD dan pelaku duduk di kelas 6 SD.
“Bocah itu ditahan setelah polisi memeriksa beberapa anak di daerah itu dan memeriksa rekaman CCTV apartemen itu.
Gadis itu terakhir kali terlihat bersamanya.
Seorang bocah laki-laki lain mengaku melihat pelaku dengan noda darah di tangan dan pakaiannya.
Saat diinterogasi, pelaku mengaku melakukan kejahatan, ” kata Mishra.
“Bocah laki-laki itu mengaku pada polisi bahwa korban adalah temannya, tetapi yang sering membuatnya marah.
Korban mengalahkannya bermain game di ponsel mereka dan permainan lainnya.
Beberapa hari yang lalu, korban membunuh tikus putih peliharaan pelaku.
Ini membuatnya marah dan dia membunuh gadis itu untuk membalas dendam padanya, ” tambah Mishra.
Namun, kakak perempuan korban mengatakan tidak yakin pelaku sendirian membunuh adiknya.
“Kami tidak percaya bahwa bocah laki-laki itu membunuh adik perempuan saya karena masalah sepele seperti kekalahan dalam permainan dan pembunuhan tikus peliharaan.
Polisi harus menyelidiki pembunuhan itu dengan serius karena mungkin ada keterlibatan orang dewasa juga dalam kejahatan itu. "
Dr Vinay Mishra, seorang psikolog yang tinggal di Bhopal, mengatakan, “Kekalahan dalam permainan atau pembunuhan tikus peliharaan mungkin bukan alasan yang signifikan untuk memprovokasi anak itu.
Anak-anak seperti itu menderita kelainan perilaku.
Mereka menunjukkan perilaku aneh pada usia dini sambil memperoleh kesenangan dari menyakiti hewan dan membakar berbagai hal.
Mereka memiliki keinginan kuat untuk menghancurkan banyak hal.
Biasanya, mereka miskin dalam studi dan itu bukan karena kecerdasan kecerdasan (IQ) mereka yang rendah.
Mereka tidak suka disiplin di sekolah. "
• Viral Video Mobil Dikendarai Wanita Dilempari Batu, Polisi: Korban Trauma
• 2 Pegawai Meninggal Dunia Karena Covid-19, Kantor Kemenag Jember Ditutup 2 Minggu
• Seorang Warga Bukit Duri Positif Covid-19, Tetangga Bantu Suplai Makanan
Dia menambahkan, “Hati nurani, yang memberi tahu kita apa yang benar dan salah, tidak sepenuhnya berkembang pada anak-anak seperti itu.
Bahkan setelah menghancurkan benda-benda, menyakiti hewan, dan melakukan kegiatan yang melanggar hukum, mereka tidak menyesalinya.
Mereka tidak merasa bahwa mereka telah melakukan kesalahan. " (hindustan times)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Gara-gara Kalah Main Game, Bocah SD Bunuh Teman Sepermainannya Bocah Perempuan, Kepala Pecah