Penemuan Mayat Pria Korban Mutilasi

Perjalanan Hidup Rinaldi Berawal di Sleman, Menaklukkan Jepang hingga Berakhir Tragis di Jakarta

Perjalanan Hidup Rinaldi, Berawal di Sleman, Menaklukan Jepang hingga Berakhir Tragis di Jakarta

Editor: Elga H Putra
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Rekonstruksi kasus mutilasi di Apartemen Kalibata yang digelar di Polda Metro Jaya, Jumat (18/9/2020). 

Sepenggal kisah pendidikannya saat menempuh studi di negeri Jepang sempat pula terekam dalam video YouTube-nya bertema Merantau di Negri Sakura pada 6 Januari 2017.

Dari situ dia kemudian melanjutkan perjalanan hidupnya ke sebuah perusahaan Jepang yang berbasis di Jakarta yakni PT Jaya Obayashi.

Meniti karier di perusahaan itu hingga menjabat sebagai manajer HRD.

Ia pun akhirnya menikahi pramugari asal Jepang.

Sebelum Dimutilasi, Jenazah Manajer HRD Sempat Didiamkan Tiga Hari di Lokasi Pembunuhan

Soal bagaimana kehidupan rumah tangga Rinaldy dengan istri Jepangnya itu, Hutabarat mengaku tidak tahu persis.

"Status dengan istri yang di Jepang istri sah. Saya kurang tahu pasti sekarang bagaimana. Perempuannya pramugari di Jepang. Belum ada info mau ke sini. Tapi dulu pernah ke sini tidur di sini juga," ucap Hutabarat.

Hutabarat terakhir kali bertemu dengan Rinaldy pada Desember 2019 lalu.

"Kalau pulang ke Sleman dia cuman sebentar, paling dua sampai tiga hari. Biasanya kalau dia pulang ke sini, jalan-jalan sekeluarga besar untuk makan-makan," katanya.

Hingga akhirnya pihak keluarga kehilangan jejak Rinaldy pada 9 September 2020.

Keluarga pun akhirnya melaporkan hilangnya Rinaldi ke polisi.

Jajaran Polda Metro Jaya sempat melacak keberadaan korban terdeteksi di apartemen di Semanggi dan kantor di Pancoran hingga kemudian diketemukan meninggal dalam keadaan tragis.

Kronologi pembunuhan

Pembunuhan ini bermula ketika korban berkenalan dengan LAS melalui aplikasi Tinder.

Setelah intens berkomunikasi, Rinaldi dan LAS memutuskan untuk menyewa kamar di apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Rabu (9/9/2020).

"Saat masuk kamar di tanggal 9 September, ternyata DAF sudah lebih dulu masuk. Dia bersembunyi di kamar mandi," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat merilis kasus tersebut di Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020) kemarin.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved