Penemuan Mayat Pria Korban Mutilasi

Beberapa Hari Tak Makan Gara-gara Desakan Ekonomi, Laeli dan Fajri Nekat Bunuh Lalu Mutilasi Rinaldi

Laeli Atik Supriyatin (26) dan Djumadil Al Fajri (26) membunuh Rinaldi Harley Wismanu (32) karena terdesak persoalan ekonomi.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Dua tersangka pembunuhan dan mutilasi mayat pria di Apartemen Kalibata City saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). 

FOLLOW JUGA:

Jenazah Rinaldy diantar menggunakan kendaraan ambulans dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, yang dikawal dua mobil lain.

Sesampainya di area rumah, mobil yang membawa peti jenazah Rinaldy seketika disemprot disinfektan oleh pihak desa setempat.

Sopir pengantar jenazah Rinaldy, Adi Saputra, menceritakan pengalamannya.

Penjual Gorengan Berdalih Lapar saat Hendak Diperkosa Badak Kedua Kali, Korban Langsung Lakukan Ini

Adi sapaan akrabnya menjelaskan, ia kerap kali merasa sedih saat jenazah yang diantarnya tiba di rumah duka.

Isak tangis dan duka selalu hadir menyambutnya.

Apalagi hampir seluruh jenazah yang diantarnya adalah korban pembunuhan dan sejenisnya.

Tersangka pembunuhan di Apartemen Kalibata City, DAS dan LAF.
Tersangka pembunuhan di Apartemen Kalibata City, DAS dan LAF. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Ya suka berat juga tiap kali melihat pihak keluarga mendiang yang selalu menyambut dengan duka," ujar Adi Saputra dilansir dari TribunJogja (grup TribunJakarta).

Adi menyatakan, perjalanan mengantar jenazah Rinaldi dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta dimulai sekitar pukul 16.30 WIB.

Perjalanan tanpa pengawalan dari Kepolisian.

Cara Mudah Atasi Jika Gagal Unggah Foto KTP di www.prakerja.go.id, Buruan Login Kartu Pra Kerja

Hanya dua mobil yang dinaiki keluarga dan mobil jenazah berwarna putih berisi jasad Rinaldi.

Pengakuannya selama perjalanan tidak ditemui satu pun kendala.

Suasana rumah duka Rinaldi korban mutilasi di kawasan Depok Sleman, Jumat (18/9/2020).
Suasana rumah duka Rinaldi korban mutilasi di kawasan Depok Sleman, Jumat (18/9/2020). (Tribun Jogja/Yosef Leon Pinsker)

Hanya saja, Adi sempat berhenti di rest area daerah Berebes, Jawa Tengah.

"Sempat berhenti di Brebes. Hanya istirahat dan salat. Setelah itu lanjut lagi dan gak ada halangan sih," ungkapnya.

KABAR BAIK: Bantuan Subsidi Tahap IV Rp 600 Ribu Bakal Ditransfer Selasa Besok

Adi mengaku, selama bekerja menjadi supir mobil jenazah, pihaknya tidak pernah mendapati pengalaman buruk yang seperti kebanyakan orang bicarakan.

"Tidak ada. Itu kan sugesti saja, kalau orang itu berani ya pasti gak ada gangguan apa pun," terang dia.

Paling jauh, Adi sudah membawa jenazah dari Jakarta ke Bali.

Pemutilasi Tidur Bersama Jasad Korban 1 Malam, Polisi Soroti Sikap Tenang Fajri Saat Beraksi Sadis

Ia pun menjelaskan, mekanisme pengantaran jenazah korban pembunuhan yakni menunggu arahan dari bagian Inafis Polri.

Setelah semua proses autopsi selesai, jenazah kemudian disiapkan untuk pemberangkatan ke rumah duka.

Saat ditanya bagaimana dengan nasib jenazah yang tidak memiliki keluarga, dirinya belum mengetahui proses pengurusannya.

"Kalau itu tim Inafis yang tahu. Saya hanya pengantar jenazah saja," pungkasnya.

Terancam hukuman mati

Pasangan kekasih Laeli dan Fajri ditangkap polisi setelah membunuh Rinaldi dengan motif menguasai harta korban.

Adapun barang bukti lain yakni 11 batang emas, laptop, perhiasan, ponsel, jam tangan, dan sejumlah kartu ATM milik korban.

Kedua pelaku yang melakukan pembunuhan tersebut dikenakan pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati.

"Penerapan Pasal 340 KUHP dengan pidana mati atau seumur hidup atau Pasal 338 KUHP dan 365 KUHP," tegas Nana. 

(tribunjakarta/tribunjogja/kompas)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved