Penemuan Mayat Pria Korban Mutilasi

Bobroknya Fajri Pelaku Mutilasi : Cuma Modal Dengkul, Tingggalkan Istri, Rusak Mahasiswi Berprestasi

Bobroknya kehidupan Djumadil Al Fajri (26), tersangka pembunuh dan mutilasi Rinaldi Harley Wismanu (32) kian terbongkar.

Editor: Elga H Putra
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tersangka berinisial DAF dan LAS diperlihatkan saat konferensi pers pengungkapan mutilasi, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). Polisi menangkap dua pelaku mutilasi Rinaldi Harley Wismanu yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta, dengan motif ingin menguasai harta korban. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bobroknya kehidupan Djumadil Al Fajri (26), tersangka pembunuh dan mutilasi Rinaldi Harley Wismanu (32) kian terbongkar.

Bersama sang kekasih Laeli Atik Supriyatin (27), Fajri tega menghabisi nyawa manajer HRD itu secara keji.

Aksi keji itu dilakukan di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, pada 9 September 2020 saat dia menjadikan kekasihnya sebagai umpan untuk memancing korban.

Hingga keduanya bertemu dan bercinta di apartemen kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat pada 9 September 2020.

Namun ternyata saat Rinaldi datang, Fajri ternyata sudah bersembunyi di kamar mandi apartemen tersebut.

Saat Rinaldi sedang bercinta dengan Laeli, dia dipukul oleh Fajri dengan batu bata.

Hingga akhirnya, pria lulusan UGM itu tewas setelah mendapat pukulan batu bata dan 7 kali tusukan.

Fajri dan Laeli kebingungan untuk membawa korban yang telah tewas.

Mereka sepakat untuk memutilasi Rinaldi menjadi 11 bagian untuk mempermudah dibawa keluar dari apartemen.

Keduanya memutilasi Rinaldi menggunakan golok dan gergaji.

Kemudian potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam kantong kresek dan diletakkan ke dalam dua koper dan ransel.

Jasad Rinaldi akhirnya ditemukan polisi di Apartemen Kalibata City, Jakarta, Rabu (16/9/2020).

Terdesak Ekonomi, Pasangan Tersangka Mutilasi Berencana Meras Sejumlah Orang, Rinaldi yang Terdekat

Selama ini Fajri juga diketahui hanya hidup bermodal dengkul.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menyebut, selama ini hidup tersangka Fajri memang tergantung pada Laeli yang sempat bekerja mengajar les mahasiswa.

"LAS sempat mengajar les untuk mahasiswa mahasiswi suatu perguruan, karena dia ahli dalam kimia ya," tuturnya.

Tersangka Laeli diketahui merupakan lulusan Fakultas MIPA Universitas Indonesia.

Ia juga pernah mengikuti olimpiade Kimia tingkat provinsi.

Namun akibat pandemi Covid-19, Laeli sudah tak mengajar lagi hingga membuat keduanya terhimpit ekonomi.

Kedua pasangan ini kemudian mengambil jalan pintas setelah butuh uang untuk membayar kosan.

Kendati belum menikah, keduanya memang telah tinggal bersama dalam satu atap.

"Mereka tinggal dalam kos. Terdesak ekonomi untuk membayar kos. Kemudian juga dia mengakui juga sudah beberapa hari tidak makan," kata Yusri.

Sudah Berkeluarga

Sebelum menjalin hubungan dengan Laeli, tersangka Fajri sebenarnya sudah berkeluarga.

"DAF ini sebenarnya sudah memiliki keluarga tetapi sempat pecah dengan kehadiran L ini," kata Yusri.

Rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Rinaldi Harley (33), Manajer HRD PT Jaya Obayashi, oleh pasangan kumpul kebo, Fajri (26) dan Laeli (26) di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/9/2020).
Rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Rinaldi Harley (33), Manajer HRD PT Jaya Obayashi, oleh pasangan kumpul kebo, Fajri (26) dan Laeli (26) di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/9/2020). (Budi Sam Law/Wartakota)

"Tersangka DAF sudah beristri dan dari identitasnya tercatat tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Handik Zusen, Kamis (17/9/2020) malam menjelaskan status perkawinan Fajri.

"Keduanya pasangan kumpul kebo dan tinggal mengontrak atau sewa kost, berpindah-pindah bersama. Pernah di Depok sampai ke Jakarta," tambah dia.

Menurut Handik, Fajri pernah menjadi sopir taksi online.

Namun kini berhenti dan bekerja serabutan.

Nama Laeli juga pernah menjadi viral di Twitter pada tahun lalu karena ada akun yang menyebut dirinya menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan Fajri (26), yang kini menjadi tersangka juga di kasus mutilasi.

Kisah ini lantas kembali diungkit pengguna media sosial usai keduanya ditangkap polisi.

Tak hanya itu, terdapat pula tagar yang sempat populer di kisah Laeli pada tahun lalu #AkuMensJanganSentuhAkuYa.

Namanya viral di media sosial, membuat netizen mencari tahu sosok sebenarnya Laeli Atik Supriyatin.

Berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com, Laeli memiliki sebuah blog di Wordpress.

Di blog tersebut, terdapat beberapa tulisan diantaranya 'Berbicara Cinta' dan 'Cara Tuhan Menyapa Manusia'.

Berbagai kutipan di tulisan itu lantas dikutip ulang oleh netizen di media sosial.

Rusak Laeli

Ibunda Laeli, Masliha (58) menuding bahwa Fajri adalah orang yang telah meruska masa depan anaknya.

Diceritakan Masliha, sikap Laeli mulai berubah setelah mengenal Fajri.

Rupanya, pihak keluarga sempat mendatangi Laeli ke Depok Oktober 2019 dengan maksud membujuk wanita tersebut pulang ke Tegal.

Namun, Laeli menolak dengan alasan masih mencari pekerjaan.

Nunggak Uang Kos & Hidup Pas-pasan, Terkuak Sejoli Pemutilasi Hidup dari Gaji Laeli Ngajar Les Kimia

Saat bertemu, lanjut Masliha, ia kaget dengan perubahan pada anak keempatnya itu terutama bagian wajah dan penampilan.

Masliha juga mengaku sempat dipersulit keluarga Fajri saat ingin bertemu Laeli.

"Saya juga tak tahu kenapa, padahal saya cuma ingin ketemu dan mengobrol," kata Masliha.

"Bahkan saya dapat info kalau Fajri ini memang sudah sering bermasalah, sehingga saya yakin anak saya seperti itu karena pengaruh Fajri," sambungnya.

Sudah sekira 1,5 tahun, pasangan suami istri, Mamuri (61) dan Masliha (58) tak mendengar kabar Laeli.

Hingga akhirnya beberapa hari lalu, Masliha mendengar kabar mencengangkan dari televisi soal Laeli.

Dari televisi, Masliha langsung syok mengetahui anak perempuannya yang dikenal berprestasi itu menjadi salah satu pelaku pembunuhan disertai mutilasi seorang pria Manajer HRD.

Laeli dan pasangannya, Djumadil Al Fajri membunuh dan memutilasi Rinaldi beberapa waktu lalu.

Orangtua tak berhenti menangis memikirkan nasib sang anak.

Semenjak dapat kabar tersebut dari televisi, pihak keluarga belum mendapat pemberitahuan resmi dari polisi.

Laeli merupakan warga Kabupaten Tegal, tepatnya di Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Perempuan berusia 26 tahun ini merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara.

"Benar-benar tak menyangka, rasanya sedih, sakit hati. Bapaknya kalau ke sawah masih suka nangis kalau ingat masalah ini," sambung Ibunda Laeli.

Masliha bercerita, Laeli memang sangat susah dihubungi.

Bahkan saat hari raya Lebaran Laeli tidak pulang ke rumah, menengok ayah dan ibunya yang sudah tua.

Sudah sekira 1,5 tahun, Laeli tak pernah menghubungi keluarganya di Tegal.

(Tribunjakarta)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved