Sisi Lain Metropolitan
Kisah Pelayan Gereja yang Jadi Instruktur Senam Pasien Covid-19 di BSD: Awalnya ingin di Wisma Atlet
Keinginan Handoko (58) menjadi instruktur senam bagi pasien Covid-19 akhirnya terwujud.
Maka dari itu, tak jarang Handoko menyelipkan beberapa lelucon ditengan senamnya. Walau terdengar sederhana, namun dia mengakui cukup mengundang gelak tawa pasien.
“Saya suka bilang ‘kita harus Cilacap-Probolinggo. Umur boleh lah Cap (60) semangat tetap Ji Go (25)’, heheheheh,” kata dia sambil tertawa.
Banyak yang terhibur rupanya. Handoko pun sadar lelucon-lelucon itu harus sering dia selipkan supaya para pasien lepas dari stres.
Terima kasih yang sederhana
Tak ada rupiah yang bisa membayar kebaikan Handoko.
Rela melepas hidup nyaman dan aman bersama keluarga di rumah demi mengurus kesehatan orang lain yang berstatus positif Covid-19.
Bahkan, semenjak berada di sana, dia mengaku semakin banyak pasien yang pulang karena dinyatakan sembuh.
Melihat mereka satu persatu pulang sepertinya sudah cukup membuat Handoko senang.
“Seperti apa yang saya lakukan ternyata berguna,” ucap dia.
Bahkan, tak jarang ada pasien yang menelepon dirinya setelah dinyatakan sembuh.
Bukan uang atau harta yang dijanjikan pasien tersebut dari sambungan telepon, melainkan hanya kata terima kasih. Kata terima kasih yang cukup sederhana.
“Jujur saya terharu. Ada yang terbantu karena saya. Semua yang saya lakukan berguna,” terang dia.
• Tambah Ibis Senen, Kini Ada 3 Hotel Jadi Lokasi Isolasi Pasien Covid-19 di Jakarta
• Simak, Ini Syarat Gunakan Fasilitas Isolasi Terkendali Covid-19 di Jakarta
• Link Live Streaming Jadwal, Pembagian Pot Liga Champions: Malam Ini Pukul 22.00 WIB
Jelas tidak ada nominal uang yang bisa membayar kebahagiaan ini. Hal inilah yang akan terus menjadi motor penggerak semangat Handoko untuk selalu melayani.
Dia tahu pertarungan masih panjang, pandemi juga belum tahu kapan ujungnya.
Namun sampai sisa tenaganya dia akan terus melayani para pasien. Menyembuhkan mereka dengan cara yang Handoko tahu, yakni senam.
Berita ini telah tayang di Kompas.com berjudul: Kisah Handoko, Instruktur Senam Pasien Covid-19 yang Ditentang Keras Keluarga