Kisah Teguh, Tangan Kirinya Diamputasi Akibat Kecelakaan Kerja: Pihak Perusahaan Belum Pernah Jenguk

Teguh (20) yang pernah bekerja sebagai buruh perusahaan pembuat aspal untuk kebutuhan pembangunan jalan tol harus kehilangan tangan kirinya

(KOMPAS.com/Teguh Pribadi)
Teguh Syahputra Ginting (kanan) berfoto bersama saudaranya di kediamannya kompleks perumahan Rindam I/BB Kelurahan Setia Negara, Kota Pematangsiantar. 

Tak lama setelah itu ia dirujuk ke RS Murni Teguh Kota Medan.

Di sana tangan sebelah kirinya diamputasi dan menjalani perawatan berminggu-minggu.

"Karena kotor kami berinisiatif membersihkannya. Karena karet belting itu sudah tak layak lagi," kata Teguh mengakui bahwa perbaikan mesin itu seharusnya ditangani teknisi.

Upaya keluarga meminta pertanggungjawaban perusahaan

Mendengar cerita itu, Lili pun tak mampu menahan sedih.

Beberapa kali Ayahnya itu mencoba menemui pihak perusahaan untuk mempertanyakan kecelakaan kerja yang dialami Teguh.

Apalagi peristiwa itu anaknya sampai kehilangan tangan kiri dan cacat seumur hidup.

Berupaya bertemu, Lili merasa pihak perusahaan seperti lempar bola.

Lili mengatakan, pernah satu kali pihak perusahaan menawarkan uang Rp 10 Juta sebagai ganti rugi.

Mendengar itu Lili merasa kecewa sebab dirinya tak bermaksud meminta penawaran apa apa.

Tak cuma itu, pihak perusahaan, kata Lili belum pernah menjenguk anaknya atau berkomunikasi.

"Seharusnya orang itu punya itikad baik selesaikan kasus anakku yang kehilangan tangannya karena kecelakaan kerja," ucapnya sedih.

Diadukan ke polisi

Pihak perusahaan melalui Rusdi selaku HRD PT Agung Beton Perdana menjawab konfirmasi wartawan dari Pematangsiantar.

Menurutnya, klaim BPJS Ketenagakerjaan sedang diproses.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved