Ridwan Kamil Ngantor di Depok

Ridwan Kamil Minta Gugus Tugas Depok Pelajari 34 Indikator Keberhasilan Melawan Covid-19

Ridwan Kamil menjelaskan, bila sesuai dengan standar WHO, maka minimal harus ada 2.400 orang yang menjalani tes Covid-19 setiap pekannya.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat dijumpai wartawan di Kota Depok, Jumat (2/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok mempelajari 34 indikator keberhasilan melawan Covid-19 sesuai standar World Health Organization (WHO).

“Ada 34 indikator manajemen keberhasilan Covid-19 standar WHO. Terlihat rumit tapi tolong dipelajari, dari 34 itu rapot Depok ada dimana? Apakah sudah satu persen per Minggu dari 1.000,” akat Ridwan Kamil di Ruang Teratai Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Jumat (2/10/2020).

Ridwan Kamil menjelaskan, bila sesuai dengan standar WHO, maka minimal harus ada 2.400 orang yang menjalani tes Covid-19 setiap pekannya.

“Depok itu per Minggu kalau mau sesuai standar WHO berarti minimal 2.400 (orang dites) per Minggu. Sudah tercapai belum? kalau belum apakah kurang barangnya, kalau gitu kita cari solusinya kan begitu,” jelasnya.

Masih berkaitan dengan 34 indikator tersebut, pria nomor satu di Jawa Barat ini juga menanyakan apakah orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif telah menjalani tes Swab PCR dalam dua hari terakhir sejak pertemuan tersebut berlangsung.

“Lalu apakah 90 persen kontak eratnya sudah diswab belum dalam dua hari sejak ditemukan. Standar WHO nya kan begitu yang sedang kita kejar. Ukuran itu yang tolong diperbaiki ya,” pesannya.

Lanjut pria yang akrab disapa Kang Emil ini, ia mengatakan minal harus ada 24 orang yang ditracing dari satu kasus temuan positif Covid-19.

Naik Transjakarta Bisa Pakai Teknologi Tanpa Sentuh Lewat Fitur di Mobile Apps

“Apakah bisa mengejar kontak eratnya itu minimal 24 per kasus. Jadi kalau suaminya kena, apakah tim Depok sudah punya standar mengejar 24 orang terdekat, misal anaknya, istri, mantan pacarnya, pokoknya semuanya dicari,” kata Kang Emil.

“Ada banyak, intinya saya ingin Depok yang pertama kita belajar lagi karena semua juga gak ada yang expert. Maaf dari pemerintah pusat sampai daerah semuanya belajar. Nah ini ilmu baru, tapi setelah saya pelajari 34 indikator ini perlu dipenuhi semua, harusnya kita bisa lebih terkendali lah,” timpalnya lagi.

Kang Emil berujar agar nantinya setelah 34 indikator ini dipelajari, akan ada seminar kecil untuk mensosialisasikannya kembali.

“Saya titipkan prosedur ini dipelajari dulu oleh pak Wali, kemudian nanti tolong bikin seminar kecil diantara Gugus Tugas sehingga ini ibaratnya harus hafal tanpa dibaca. Masing-masing harus saling mengingatkan ada jumlah surveilans yang masih belum cukup, sehingga kalau kasusnya tinggi tapi kita sudah memenuhi artinya ya kita ikhtiarnya sudah lakukan,” tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved