BLT Rp 2,4 Juta dari Pemerintah Masih Tersedia, Penerima Diminta Kirim Nomor Rekening, Bisa DP Motor
Pemerintah memastikan masih banyak bantuan langsung tunai (BLT) yang belum sampai ke tangan penerima.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pemerintah memastikan masih banyak bantuan langsung tunai (BLT) yang belum sampai ke tangan penerima.
Bantuan pemerintah atau BLT masih tersedia untuk jutaan penerima untuk itu segera setorkan nomor rekening untuk penerimaan.
Bantuan Rp 2,4 juta untuk 4 bulan, jadi per bulan Rp 600 ribu.
Bantuan diberikan per dua bulan, jadi per termin Rp 1,2 juta sekali transfer, lumayan bisa buat DP motor.
• BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Segera Cair, Lalu Bagaimana Gelombang 1 Tahap 5?
• BKN Minta Serdik Peserta Tes SKB CPNS Guru Segera Dikumpulkan, Live Score Kemdikbud Tak Bisa Diakses
• Eks Pemain Persija Jakarta Dapat Pujian Rahmad Darmawan Ketika Madura United Menang Telak 13-0
• Kepincut Janda Bolong, Abubakar Hilang setelah Tengok Kerbau Sebelum Jumatan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, menyebut ada jutaan pekerja yang tak lolos verifikasi dan validasi sebagai penerima BLT subsidi gaji 2,4 juta.
Padahal anggaran yang dialokasikan untuk penerima bantuan subsidi upah adalah untuk 15,72 juta pekerja dengan total anggaran Rp 37,74 triliun.
Namun berdasarkan data yang sudah divalidasi BPJS Ketenagakerjaan hingga 30 September 2020, hanya ada 12,4 juta pekerja yang layak untuk mendapatkan subsidi upah sehingga terdapat selisih anggaran di situ.
"Jika diketahui rekening yang tidak aktif lagi dan tidak bisa disalurkan ke penerima program kami ikut saran KPK dan sudah seharusnya kami kembalikan sisa anggaran ke kas negara," jelas Ida, Sabtu (3/10/2020).
Namun hingga saat ini, menurut Ida, BPJS Ketenagakerjaan masih melakukan validasi data.
"Begitu kami pastikan rekening itu benar-benar tidak aktif selanjutnya kami kembalikan ke kas negara, tentu masih ada kesempatan ke Pak Agus (Dirut BPJS Ketenagakerjaan) untuk menyerahkan data rekeningnya melakukan verifikasi data," ungkap Ida.
Penjelasan BPJS Ketenagakerjaan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan para pemberi kerja masih ada yang belum memberikan nomor rekening para pekerjanya, tercatat 900 ribu pekerja belum menyerahkan rekening.
"Kami mendapat data 15,7 juta data pekerja, dari situ kami lakukan pengumpulan rekening para peserta dan hingga akhir september jumlah rekening yang masuk ke Jamsostek adalah 14,8 juta, masih ada 900 ribu yang belum mengirimkan rekening antara lain karena kondisi geografis berada di daerah terpencil," kata Agus.
Ketiadaan rekening itu menyulitkan koordinasi dan masih banyak juga pekerja yang menerima upah tunai sehingga tidak memiliki rekening.
Selanjutnya, BPJS Ketenagakerjaan menggunakan 3 lapisan validasi data.
"Dari 14,8 juta rekening yang masuk, kami lakukan validasi secara berlapis, ada 3 lapis yang kami lakukan pertama validasi dengan perbankan tersebar di 128 bank untuk mencocokkan apakah nomor rekening dan nama yang dikirim ke kami sesuai dengan terdaftar di bank, kalau tidak valid kami kembalikan ke perusahaan," ungkap Agus.