Disodori Kondom dari Tas Gadis Kecilnya, Janda Ini Lunglai dan Langsung Sebut Suaminya
Setelah disodori kondom dari tas gadis kecilnya, tubuh ibu 38 tahun asal Tangerang Selatan, mendadak lemas dan nyaris pingsan.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Setelah disodori kondom dari tas gadis kecilnya, tubuh ibu 38 tahun asal Tangerang Selatan, mendadak lemas.
STN mencoba mengingat, putrinya sempat pamit untuk membuat konten YouTube bersama teman-temannya.
Selama ini STN menyangka putri kecilnya yang masih duduk di kelas 8 SMP itu baik-baik saja.
Di salah satu ruangan Kantor Satpol PP Kota Tangerang, Minggu (4/10/2020) dini hari, STN jadi pusat perhatian.
Seolah ia tak percaya menemukan putri kecilnya masuk golongan 11 wanita yang terjaring razia.
Sebanyak 7 dari 11 wanita diduga PSK ini masih belia. Mereka digaruk dari sebuah hotel di Parung Serab, Kota Ciledug.
• Juragan Kentang Kalah Duel, Setelah Ambruk Tubuhnya Diamuk Tetangga Kontrakan Berulangkali
"Sumpah Pak. Dia bilangnya mau buat konten YouTube sama teman-temannya," kata STN.
Tapi di luar sana, putrinya yang masih usia 16 tahun malah menjajakan tubuhnya.
Kebanyakan mereka menjaring pria hidung belang dengan memanfaatkan aplikasi pertemanan MiChat.
Mulanya, ketujuh PSK masih di bawah umur ini tidak mengenal satu sama lain.
• Rumah Kosong Sarang Kumpul Kebo Digerebek, Terungkap 3 Wanita Penyuka Gonta-ganti Pasangan
• Kepincut Janda Bolong, Abubakar Hilang setelah Tengok Kerbau Sebelum Jumatan
• BREAKING NEWS Tukang Bakso 23 Hari Culik Anak Berkebutuhan Khusus di Kemayoran, Dibekuk di Jombang
Lantaran sering menginap di hotel tersebut, mereka membuat semacam komunitas.
Mereka urunan menyewa tiga kamar sekaligus untuk memuluskan aksinya.
Dua kamar dipakai untuk melayani tamu, sisa satunya untuk mereka berkumpul.
• Berawal dari Bujuk Rayu Tukang Bakso, Anak Berkebutuhan Khusus Diculik hingga Diperkosa Belasan Kali
Meski secara ekonomi kesulitan, STN mengaku tetap banting tulang untuk menghidupi anak-anaknya.
Ia bersumpah tak menerima melihat kenyataan putrinya jadi penjaja seks.
"Ade, mama enggak ikhlas dunia akhirat kalau kamu dapat uang dari jual diri," kata STN kepada putrinya.
"Biarin mama aja yang capek," sambung dia lirih.
Sementara AF mengaku sudah berulangkali menasihati adiknya agar kembali ke jalan yang benar.
"Saya capek pak, ngurus ini anak. Udah aja saya sekolahin, malahan enggak masuk-masuk," keluh AF saat mendampingi ibunya.
AF seperti sudah putus asa. Nasihatnya kepada adiknya seperti masuk telinga kiri lalu keluar kanan, tak berbekas.
Berkali-kali AF melarangnya keluar rumah, sang adik malah mengamuk menjadi-jadi sampai membahayakan dirinya sendiri.
"Dia ngamuk-ngamuk sampe jedotin kepala ke tembok. Saya udah bingung pak ngurus ini anak," keluh AF.
Meski begitu, AF tetap sayang kepada adiknya. Ia sampai memohon agar keluarga diizinkan tetap bisa membinanya di rumah.
• Temukan Buku Diary Lina Jubaedah Setelah Beberapa Bulan Meninggal, Rizky Febian Ungkap Isinya: Wow
Selama ini, penjaja seks komersial yang terjaring razia Satpol PP kerap menjalani pembinaan di dinas terkait.
"Saya malu, pak. Saya mohon untuk kali ini, habis ini, saya bakal kirim dia ke pesantren daripada kayak begini terus," pinta AF.
Kepala Bidang Gakkumda Satpol PP Kota Tangerang Ghufron Falfeli pun memberikan penjelasan.
Pihaknya mendapat 7 orang diduga PSK dan tiga pasangan bukan suami istri.
Ia mengungkapkan, ketujuh orang terduga PSK tersebut dikembalikan kepada orangtua untuk dibina.
"Karena masih di bawah umur kami minta kepada keluarga untuk menjemputnya," ucap Ghufron.
Lalu, keluarga diminta membuat pernyataan berisi kesanggupan untuk membina anak-anaknya.
Fakta lain diungkap Ghufron dari hotel tersebut.
Rupanya, Satpol PP kerap mendapat pelaku prostitusi di hotel tempat putri STN terciduk.
Pihaknya akan memanggil pihak pengelola agar mengetahui alasan banyaknya praktik prostitusi online di sana.

Segerombolan muda-mudi yang sedang menjajakan cinta di hotel tersebut sudah sering kena razia Satpol PP.
Warga pun mengaku menemukan alat kontrasepsi di sekitar hotel.
Diperkuat adanya transkip percakapan petugas yang menyamar untuk menciduk pekerja seks komersial (PSK).
"Setelah kami lakukan pengintaian dan ditemukan cukup bukti yang kuat, dilakukan penyegelan," ujar Ghufron.
Apabila pihak manajemen terbukti membiarkan praktik prostitusi, izin operasinya akan dicabut Pemkot.
Hotel tersebut kerap diadukan masyarakat karena menjadi sarang prostitusi.
"Saat kami periksa ada 11 pasangan tanpa identitas pasangan resmi, jadi kita gelandang ke Satpol PP," kata dia.
"Macam-macam ya umurnya, ada yang 17-18 tahun, ada juga yang umur 20 tahunan," ungkap Ghufron.