Penangkapan Tukang Bakso Penculik Anak
Akhir Pelarian Tukang Bakso Penculik Anak Berkebutuhan Khusus di Kemayoran
Pria berusia 39 tahun itu merupakan tersangka kasus penculikan dan pencabulan anak berkebutuhan khusus
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
Tak hanya itu, lanjut Yusri, tersangka juga memberikan sejumlah uang kepada korban agar mau ikut dengannya.
"Setelah itu korban diberi uang Rp 50 ribu untuk ikut dengan tersangka ke tempat kos-kosan di di daerah Sunter," ujar dia.
Di hari yang sama, tersangka membawa korban ke rumah kosnya di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Di kos-kosan itulah tersangka melakukan aksi bejatnya dengan mencabuli korban.
"Selama kurang lebih dua hari di tempat kos, tersangka mengakui sudah menyetubuhi korban sebanyak tiga kali," kata Yusri.
Setelah dua hari disekap di rumah kos, Praditya memboyong korban ke Boyolali, Jawa Timur.
Di sana, keduanya menginap selama satu pekan di sebuah rumah kos di sekitaran Terminal Boyolali.
"Di Boyolali sempat dilakukan pencabulan sebanyak tiga kali," jelas Yusri.
Sepekan di Boyolali, tersangka kemudian membawa korban ke Jombang, Jawa Timur.
Praditya kembali menyewa rumah kost di Jombang selama dua pekan.
"Jadi total 14 kali tersangka melakukan pencabulan terhadap korban," ujar Yusri.
Selain penculikan dan pencabulan, Praditya juga sempat terlibat kasus penggelapan.
Kasus tersebut dialami tersangka saat pelariannya selama satu pekan di Boyolali, Jawa Timur.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menjelaskan, mulanya tersangka menyewa gerobak bakso.
Namun, gerobak bakso itu malah dijual oleh Praditya sebelum ia melanjutkan pelariannya ke Jombang, Jawa Timur.