Niat Main Futsal Malah Berujung Duel, Warga Pamekasan Tewas Digorok

Pertandingan futsal antar kampung di Pamekasan, Madura berujung maut. Satu warga tewas setelah dianiaya dan mengalami luka dibagian lehernya.

TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi pengeroyokan (Tribunnews) 

TRIBUNJAKARTA.COM, PAMEKASAN - Pertadingan futsal antara warga Desa Campor dengan Desa Kramat, Pamekasan berlangsung sengit pada September lalu.

Pertandingan futsal antar kampung yang awalnya berlangsung sportif mendadak mencekam.

Keributan antar pemain pun tak terelakan. Beruntung, cekcok ini tak berujung penganiayaan.

Sebulan berlalu, Mat Hobir, Mahmudi, dan Robi asal Desa Campor yang sebelumnya terlibat perkelahian di lapangan futsal bertemu lagi dengan lawan duelnya asal Desa Kramat, Fian.

Keempatnya bertemu di area sabung kelincing di Desa Tanjung, Kecamatan Camplong, Sampang, Madura.

Beredar Surat Pembatalan Aksi Mogok Nasional, KSPI: Hoaks

Ketiga warga Desa Campor ini rupanya masih menyimpang dendam kepada waga Desa Kramat.

Mereka pun langsung menganiaya Fian menggunaankan senjata tajam.

Lantaran duel tak seimbang, Fian berusaha melarikan diri.

Meski mengalami luka bacok di kaki, Fian berhasil melarikan diri dan pulang ke rumah.

"Fian pulang ke rumahnya di Desa Kramat dalam keadaan terluka. Ia disambut ayahnya, Rifa'e," ucap Kasat Reskrim Polres Pamekasan AKP Adhi Putranto Utomo, Senin (5/10/2020).

Tak berselang lama, rumah Rifa'e disatroni puluhan orang warga Desa Campor.

Meski mereka berjumlah lebih dari 50 orang, tapi hanya Mat Hobir, Robi, dan Mahmudi yang masuk ke dalam.

Duel antara Mat Hobir, Robi, dan Mahmudi dengan Rifa'e pun tak terelekan lagi.

SPSI Tangsel Ingin Temui Wali Kota Airin Sampaikan Protes Pengesahan UU Cipta Kerja

Mahasiswa Buat TikTok Masjid Diedit Putar Musik Kencang, Irfan Hakim Tahan Tangis: Gue Sakit Hati

Keributan ini diketahui Tomi, keponakan Rifa'e.

Melihat pamannya dikeroyok, Tomi datang membantu dengan membawa sebilah celurit.

Setelah lima orang itu sama-sama terluka, duel itu kemudian berakhir.

Lima orang yang terluka, dibawa ke rumah sakit yang berbeda masing-masing keluarga Rifa'e dibawa ke RSUD Slamet Martodirdjo Pamekasan.

Sedangkan keluarga Mat Hobir dirawat di Rumah Sakit Moh Noer Pamekasan.

"Jadi, sebulan yang lalu mereka terlibat perselisihan di arena futsal hingga berlanjut kemarin malam (4 September)," ujar Adhi Putranto Utomo.

Sempat mendapat perawatan, akhirnya Mat Hobir tewas akibat luka sayatan pada bagian leher dan kepala.

"Tomi sudah kami tangkap sebagai tersangka. Mahmudi dan Robi juga jadi tersangka, masih dirawat di rumah sakit," ungkap Adhi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dendam di Arena Futsal Berujung Duel hingga Tewas"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved