Demo Tolak UU Cipta Kerja
Flyover Ciputat Membiru, 10.000 Mahasiswa Unpam Berangkat ke Istana Negara Protes UU Cipta Kerja
Sekira 10.000 mahasiswa Unpam memadati Jalan Dewi Sartika sampai ke Jalan Juanda Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (8/10/2020).
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Sekira 10.000 mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) memadati Jalan Dewi Sartika sampai ke Jalan Juanda Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (8/10/2020).
Mereka menuju Istana Negara, Jakarta untuk demo tolak UU Cipta Kerja.
Sekira sepanjang lima kilometer jalan utama nasional itu dipenuhi ribuan mahasiswa yang mayoritas mengenakan almamater berwarna biru cerah itu.
Sebagian besar menggunakan sepeda motor, namun tidak sedikit yang menaiki bus ataupun truk.
Saking ramainya, sepanjang mata memandang, warna biru almamater mahasiswa Universitas Pamulang itu mendominasi jalan, utamanya di bagian flyover Ciputat.
Sambil jalan, mereka meneriakkan yel-yel yang menyebut-nyebut Undang-undang Cipta Kerja, DPR dan Pemerintah.

"DPR sudah mati!" pekik salah seorang mahasiswa dari atas truk sambil memegang poster.
"Undang-undang Cipta Kerja bikin sengsara rakyat. Pemerintah mah enggak ngerasain," pekik mahasiswa lainnya.
"Revolusi dimulai hari ini!" terdengar dari salah satu mahasiswa yang mengendarai motor.
Warga sekitar yang banyak melihat aksi konvoi itupun menyambut dengan tepuk tangan dan sorakan menduķung.

• Drama Misteri Korea Jirisan Segera Tayang Perdana, Jangan Sampai Terlewat!
• Jalur Transjakarta Dialihkan Imbas Aksi Buruh Hingga Mahasiswa Demo Tolak UU Cipta Kerja
Akil, salah satu mahasiswa Unpam, mengaku tidak mengetahui jumlah pasti massa dari kampusnya yang diperkirakan mencapai 10.000 orang itu.
Akil lantang mengaku sebagai perwakilan masyarakat yang tertindas akibat disahkannya Undang-undang Cipta Kerja.
Ia ingin bersama ribuan temannya yang lain memprotes Undang-undang tersebut kepada pemerintah.
"Untuk membela rakyat, kita penyambung lidah masyarakat yang susah," ujar Akil di atas motor.
Selain Universitas Pamulang, ada juga mahasiswa dari Institut Teknologi Indonesia (ITI) dan pelajar dari SMK Sasmita Jaya yang ikut dalam rombongan unjuk rasa itu.