Longsor di Ciganjur

Korban yang Tewas Tertimpa Longsor di Ciganjur Bukan dalam Keadaan Hamil

Saat ditemui TribunJakarta.com, di depan kediamannya, adik korban, Fatma Rizki (33) meluruskan informasi tersebut

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Adik korban longsor di Ciganjur, Fatma Rizki saat ditemui TribunJakarta.com di depan kediamannya RT 004 RW 002 Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Minggu (11/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Pemberitaan di sejumlah media sempat menyebutkan bahwa Wudiar Nohapa (42), perempuan yang tewas akibat tertimpa reruntuhan turap yang longsor dari perumahan Melati Residence, sedang mengandung.

Peristiwa longsornya turap yang merenggut nyawa perempuan malang itu terjadi imbas hujan deras yang mengguyur Jakarta sekira pukul 19.00 WIB pada Sabtu (10/11/2020).

Saat ditemui TribunJakarta.com, di depan kediamannya, adik korban, Fatma Rizki (33) meluruskan informasi tersebut.

"Saya ingin meluruskan bahwa kakak saya sedang tidak dalam posisi hamil. Tapi memang beberapa waktu silam sempat keguguran," ujarnya.

Saat turap roboh, lanjut Fatma, ada sekitar lima orang yang sedang berada di rumah itu.

Posisi Wudiar saat itu sedang duduk di dapur yang terletak di bagian belakang rumah.

Dapur itu sangat berdekatan dengan tebing turap sehingga saat roboh langsung menimpanya.

"Di dalam rumah sedang ada anaknya berusia 15 tahun, 2 keponakannya, kakak saya dan suaminya. Saat roboh, kakak saya sedang berada di dapur," terangnya.

Fatma mengatakan kakaknya kini sudah dimakamkan.

Sebelumnya diwartakan, terjadi longsor dan banjir di Jalan Damai RT 004 RW 002 diakibatkan hujan deras pada Sabtu (10/10/2020) sekitar pukul 18.50 WIB.

Anies Bakal Tindak Tegas Tanpa Kompromi Bila Turap yang Longsor di Ciganjur Langgar Tata Kota

Berita Foto: Penampakan Turap Roboh yang Timpa Sejumlah Rumah di Ciganjur hingga Tewaskan Warga

Terdampak Banjir 1,5 Meter, Warga Ciracas Minta Ganti Rugi ke PT Khong Guan 

Air meluap ke permukiman warga karena aliran Kali Setu terganjal reruntuhan turap Perumahan Melati Residence di depannya.

Ketinggian air sempat mencapai 120 sentimeter.

Tiga warga dilaporkan menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Satu di antaranya meninggal dunia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved