Nasib Malang Ibu dan Anak Difabel Tinggal di Kamar Penuh Kotoran, Tak Terurus Sejak Suami Meninggal

Bu Kadi bersama Fitri hidup bersama dengan sampah dan kotorannya sendiri di Pedukuhan Dlaban, Kulon Progo, Yogyakarta.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
KOMPAS.COM/DANI JULIUS
Heri (63), warga Dlaban, Kalurahan Sentolo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Heri menceritakan, warga sekitar membantu sebisanya seorang ibu dan anak yang kesulitan sejak ditinggal mati salah satu anggota keluarganya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Bu Kadi (60) dan anaknya, Fitri (19) hidup dalam sebuah rumah dinding bata di tengah pedukuhan, tak jauh dari tetangga.

Bu Kadi bersama Fitri hidup bersama dengan sampah dan kotorannya sendiri di Pedukuhan Dlaban, Kelurahan (desa) Sentolo, Kapanewon (kecamatan) Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Pekerja Sosial Fungsional Dinas Sosial Kulon Progo Noviana Rahmawati menjelaskan, keduanya diyakini sebagai penyandang disabilitas.

TONTON JUGA:

"Kemungkinan besar keduanya difabel, tapi kami masih memastikan dengan pemeriksaan berikutnya bersama Puskesmas," terang Noviana dilansir dari Kompas.com.

Kenang Momen Terakhir Ketika Pemakaman Sang Ayah, Nia Ramadhani: Ardi Banyak Jasanya Waktu Itu

Novi menerangkan, kondisi Bu Kadi dalam pemeriksaan awal terlihat menderita gangguan penglihatan.

Sementara anaknya, Fitri mengalami kesulitan komunikasi dengan orang lain, ia hanya diam saja.

FOLLOW JUGA:

Ibu dan anaknya dalam kehidupan yang serba sulit untuk mengurus diri sendiri.

Kondisi rumah secara umum sangat kotor dan berdebu, ruang tamu hingga dapur. Terutama di kamar yang ditempati Bu Kadi dan Fitri. Kamar itu sangat kotor, penuh sampah dan menguar bau menyengat hingga pintu depan.

Pasalnya, mereka makan, tidur, buang air besar (BAB), dan buang air kecil (BAK), di kamar itu.

Terbuai Janji Sperma di Luar Kemaluan, Begini Kisah Cewek ABG 10 Kali Bercinta, Hamil & Melahirkan

Bahkan, mereka juga memelihara 2 ekor ayam di kamar itu dan melarang siapa pun membawa keluar.

“Tadi saya coba ajak keluar ke kamar mandi, tidak mau, malah terus menangis. Perlu asesmen lebih lanjut untuk mengetahui kondisi kesehatan fisik dan mental keduanya,” papar Novi.

Kondisi ibu dan anak ini menjadi tak terurus sejak ditinggal suami meninggal dunia beberapa hari lalu.

Novi menyatakan, Sukadi (suaminya) seorang pensiunan di jawatan perkeretaapian.

Sukadi diyakini merawat mereka dengan baik. Kendati demikian, sakit berkepanjangan itu membuat Sukadi kewalahan.

Panduan, Syarat Lengkap dan Daftar Universitas Luar Negeri untuk Beasiswa PTUD LPDP 2020

Novi menuturkan, ibu dan anak ini tidak keluar kamar sejak ayahnya sakit dan kemudian meninggal.

“Mereka tidak pernah keluar dari kamar itu,” jelas Novi.

Heri (63), warga Dlaban, Kalurahan Sentolo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Heri menceritakan, warga sekitar membantu sebisanya seorang ibu dan anak yang kesulitan sejak ditinggal mati salah satu anggota keluarganya.
Heri (63), warga Dlaban, Kalurahan Sentolo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Heri menceritakan, warga sekitar membantu sebisanya seorang ibu dan anak yang kesulitan sejak ditinggal mati salah satu anggota keluarganya. (KOMPAS.COM/DANI JULIUS)

Tetangga membantu

Tetangga menuturkan, Sukadi menderita sakit cukup lama. Ia sempat menjalani perawatan rumah sakit selama dua hari sebelum meninggal.

“Katanya karena sakit paru-paru,” kata Heri (63), warga sekitar.

Heri tinggal tak jauh dari rumah Bu Kadi. Ia menceritakan, warga peduli dan ikut membantu asupan bagi keduanya.

Warga bergantian memberi makan saat pagi hari.

Dikira Sakit Lambung, Terkuak Cewek ABG Hamil 7 Bulan Karena Harus Layani Ayah Tiri Sebulan Sekali

"Bukan mengurus dalam artian sampai memandikan. Kalau itu (sampai memandikan) tidak ada yang sanggup," kata Heri.

FOLLOW JUGA:

Sampai saat ini, kata Heri, warga masih terus membantu memberi makan keluarga ini. Mereka menyodorkan makanan dalam kardus, bungkusan hingga besek dan meletakkan di depan rumah.

"Baru saja pihak Puskesmas datang untuk memeriksa. Sudah dalam penanganan pemerintah," kata Heri.

Ditangani pemerintah

Novi menyatakan, saat ini Dinsos masih membangun koordinasi dengan semua pihak untuk menangani ibu dan anak tersebut.

Baru Beli Rumah Mewah di Dekat Raffi Ahmad, Ternyata Ini Sumber Kekayaan Syahnaz dan Nisya Ahmad

Mereka masih harus melalui pemeriksaan Puskesmas, memastikan jenis disabilitas masing-masing, perlu atau tidak merujuk ke rumah sakit sesuai dengan disabilitasnya, ataukah kembali ke masyarakat.

“(Masih )ada penanganan lanjutan,” kata Novi. (tribunjakarta/kompas)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved