Pengusaha Asal Solo Robby Sumampow Meninggal, Dekat dengan Orba dan Punya 3.000 Meter di Tanah Abang
Pengusaha kawakan asal Kota Solo, Robby Sumampouw meninggal dunia di Singapura
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengusaha kawakan asal Kota Solo, Robby Sumampouw meninggal dunia di Singapura pada Minggu (11/10/2020) sekitar pukul 23.00 WIB.
Pria kelahiran Solo, 9 November 1944 tersebut, tutup usia pada 76 tahun usai menjalani perawatan di salah satu rumah sakit Singapura.
"Meninggal dunia kemarin malam, Minggu sekitar pukul 23.00 di Singapura," ungkap Pengurus Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) Sumartono Hadinoto saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/10/2020).
TONTON VIDEO:
Ia mengatakan, kabar duka tersebut pertama kali diterimanya semalam dari salah satu teman sekira pukul 23.30 WIB.
Hingga akhirnya pada pukul 01.00 WIB, keponakan dari almarhum Robby mengabarinya secara langsung.
Baca juga: Hasil Lengkap UEFA Nations League Ada Laga Inggris Vs Belgia dan Polandia Vs Italia
Baca juga: Lirik dan Chord Gitar Lagu Era 90 Slank Kamu Harus Pulang, Pacarku Ayo Kita Pulang
Baca juga: Jadwal dan Spoiler Manga One Piece Chapter 992: Big Mom Mengamuk ke Monkey D Luffy Usai Diselamatkan
Baca juga: Dapat SMS BRI Terkait Dana Masuk Rp 2,4 Juta? Itu Bukan Penipuan, Tetapi BLT UMKM Cair
Sumartono menjelaskan, dirinya memang mengetahui jika sejak 3 pekan lalu rekannya tersebut pergi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ke salah satu rumah sakit di Singapura.
Menurutnya, saat itu kesehatan Robby hanya dikabarkan sedang drop hingga akhirnya menjalani perawatan di Singapura.
"Jadi memang drop saja, kan dia kadang pakai kursi roda juga. Jadi memang tiba-tiba drop dari tiga minggu lalu," terangnya.
Sumartono memastikan, jenazah almarhum Robby akan diterbangkan ke Solo dan disemayamkan di rumah duka Thiong Ting Solo.
Namun, terkait waktu pasti penerbangannya dari Singapura, ia belum mengetahui lebih lanjut.
"Jenazah akan diterbangkan ke Solo, cuma belum ngerti pesawatnya jam berapa, belum ada kabar. Nanti katanya mau dikabari kalau sudah pasti," tutupnya.
Pengusaha
Sementara itu berdasarkan catatan Kompas.com, Robby Sumampow memiliki aset berupa tanah seluas 3.000 meter persegi yang berlokasi di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Lahan itu pernah dijadikan tempat lokasi relokasi sementara para pedagang Blok G di pasar itu yang akan dirobohkan dan dibangun kembali.
Sementara itu mengutip Tribunnews, Robby Sumampow merupakan pengusaha yang dekat dengan Soeharto.
Dia juga identik dengan SDSB dan Porkas.
Itu terbukti dengan andil besar Robby yang menjadi penyumbang dana dan mengelola kegiatan Pekan Olahraga dan Ketangkasan (Porkas).
Namun pada 30 Agustus 2013, Robby Sumampow menyatakan memeluk Islam di depan Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.
Jadi Tempat Relokasi
Sebelumnya, saat Sandiaga Uno menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan menemui Robby Sumampow yang memiliki lahan 3.000 meter persegi di Tanah Abang Jakarta Pusat.
Lahan itu hendak dijadikan tempat lokasi relokasi sementara para pedagang Blok G di pasar itu yang akan dirobohkan dan dibangun kembali.
Sandi mengatakan, lahan itu miliki seorang pengusaha bernama Robby Sumampow. Robby merupakan sahabat lama Sandi.
"Kami kedatangan pemilik tanah di Tanah Abang yang selama ini kami incar tanahnya untuk merelokasi pedagang Blok G," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2018).
"Mereka datang ke sini untuk berkoordinasi bagaimana Pemprov DKI bisa mewujudkan relokasi di tanah milik mereka untuk pedagang-pedagang agar kami bisa merevitalisasi Blok G," sambungnya.
"Karena kebetulan (pemiliknya) teman saya juga, teman lama," tambah Sandi.
Dalam pertemuan yang diwakili adik Robby, yaitu Hendro Sumampow, Sandi mengatakan ingin menyewa lahan tersebut maksimal selama tiga tahun.
Hendro mengatakan, mereka bersedia membantu rencana Pemprov DKI.
Namun, setelah dicek, dari 3.000 meter lahan yang dimiliki, ada sebagian lahan yang telah disewakan kepada pihak ketiga.
Untuk itu, dalam waktu dekat Sandi akan memanggil sejumlah instansi terkait guna membahas masalah tersebut.
Pertemuan itu masih belum membicarakan harga sewa lahan.
"Sewa maksimum tiga tahun karena sekitar tiga tahun untuk merevitalisasi gedung (Blok G). Biaya sewa belum ada. Mereka mau membantu, tapi belum bicara masalah finansial karena mereka mau memastikan," ujar Sandi.
Ia mengatakan opsi lain sedang dikaji.
"Semakin banyak opsi, semakin baik karena kami ingin memberikan solusi Tanah Abang secara keseluruhan," kata Sandi.
Pemprov DKI Jakarta memang sedang mencari lokasi untuk dijadikan tempat relokasi sementara para pedagang Blok G Tanah Abang.
Opsi yang sempat muncul sebelumnya adalah menyewa lahan milik Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana.