Demo Tolak UU Cipta Kerja
Ditemukan Bola Kasti Beracun Massa Anarko, Polisi yang Pegang Sesak Nafas
Bola kasti beracun diduga milik perusuh ditemukan, polisi yang memegangnya langsung sesak nafas. Ini penjelasan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Y Gustaman
R mengendarai motor bersama temannya diberhentikan dan diamankan petugas lantaran diduga hendak ikut-ikutan demo tolak UU Cipta Kerja.
Polisi kemudian meminta kartu identitas R. Ia mengaku belum memilikinya lantaran masih berstatus pelajar SMP.
Anggota Unit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara yang memberhentikan R mendapati bahwa bocah tersebut membawa jaket almamater warna biru dari salah satu universitas swasta.
Sambil menunjukkan ekspresi ketakutan, R lantas mengakui bahwa almamater tersebut milik ibunya.
Baca juga: Arti Mimpi Berkelahi dengan Saudara Menurut Primbon: Waspada Jika Anda Kalah, Ini Akibatnya
"Itu (jaket almamater) punya mama saya," kata remaja yang mengaku warga Pondok Gede itu.
Polisi kemudian menanyakan maksud R membawa jaket almamater itu. Ia hanya terbengong dan tak bisa menjawabnya.

Selain almamater, bocah SMP tersebut juga kedapatan membawa pasta gigi yang ia simpan di dalam tasnya.
Polisi lagi-lagi menanyakan maksud R membawa pasta gigi itu. Sekali lagi, R bersama temannya tersebut terbata-bata menjawab pertanyaan petugas.
"Mau jalan-jalan aja, itu (pasta gigi) yang kemarin (demo)," kata R.
Selain jaket almamater dan pasta gigi dari R, polisi juga menyita barang-barang lainnya dari puluhan remaja yang diamankan sore tadi.
Sekitar 70 orang diamankan di lampu merah Coca-Cola, Jalan Yos Sudarso, rata-rata anak-anak di bawah umur. Mereka langsung digiring ke Mapolres Metro Jakarta Utara.
Hasil penggeledahan mereka, polisi mendapati barang-barang berbahaya.
Pengamatan TribunJakarta.com, dari sejumlah barang yang digeledah, polisi mendapati plastik merah yang mencurigakan dari salah satu pelajar.
Setelah dibuka, ternyata plastik tersebut berisi bebatuan.

"Ini ada yang bawa plastik, isinya batu," kata salah seorang anggota Unit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara.