Hari Tanpa Bra Sedunia Jatuh Pada 13 Oktober Hari Ini, Simak Sejarah Awal Tercetusnya No Bra Day
Hari ini tanggal 13 Oktober 2020 diperingati sebagai Hari Tanpa Bra Sedunia atau No Bra Day.
Saat itu di hari pertama pengerjaan proyek pembuatan jalan pos Anyer-Panarukan, banyak budak pribumi baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja hanya mengenakan kain semacam cawat.
Sedangkan bagian atas tubuh, mulai dari pusar hingga ke leher nyaris telanjang.
Mandor yang bertugas di tempat saat itu adalah orang berkebangsaan Prancis, Don Lopez Comte de Paris.
Ia merasa risih melihat keadaan ini. Ahirnya, ia memotong-motong suatu kain putih dan memberikannya kepada salah satu budak perempuan.
Sambil memberikan kain tersebut pada si budak, dia mengatakan, ”Tutup bagian berharga itu”.
Don Lopez berbicara dalam bahasa Prancis ketika mengatakan hal itu. Dalam bahasa Prancis, berharga adalah coutant.
Budak perempuan itu tidak mengerti mengapa ia diberi kain putih, karena perempuan bertelanjang dada adalah hal yang biasa pada masa itu.
Don Lopez yang merasa jengkel, lalu menunjuk-nunjuk payudara budak tersebut sambil terus-menerus mengatakan Coutant! Coutant!.
Budak-budak pribumi yang melihat keadaan tersebut ahirnya mengerti bahwa kain putih itu dimaksudkan untuk menutup payudara wanita.
Dalam pemahaman mereka, kain putih yang dipakai untuk menutup payudara itu namanya adalah coutant. Yang kemudian melebur dalam ejaan Indonesia menjadi kutang.
Sekarang ini kata Bra sudah mulai menggeser kata Beha dan Kutang. Bra juga ternyata berasal dari Bahasa Prancis, brassiere.
Berikut ini 9 manfaat tidak menggunakan Bra atau kutang bagi wanita:
1. Tidak berkeringat lagi di bawah
Hari-hari yang panas menyenangkan sampai Anda mulai merasa keringat di bawah payudara yang tidak nyaman.
Dalam hal ini, mengenakan bra dapat membuat situasi menjadi lebih buruk.