Demo Tolak UU Cipta Kerja

Polisi Turut Amankan Remaja Wanita dari 117 Pelajar Tangerang yang Hendak Demo Tolak UU Cipta Kerja

Saat ditanya alasan dia digelandang polisi, D yang masih berstatus pelajar kelas 10 itu mengaku tidak mengetahui apa-apa soal demo.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
D (16) mengenakan jaket berwana hitam, seorang siswi yang ikut digelandang Polres Metro Tangerang Kota saat terciduk bersama rombongan pelajar yang akan demo ke Jakarta, Selasa (13/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Sebanyak 117 pelajar diamankan Polres Metro Tangerang Kota saat hendak bertolak ke Istana Negara, Jakarta pada selasa (13/10/2020).

Bahkan, dari temuan TribunJakarta.com di halaman Mapolrestro Tangerang Kota, terdapat dua pelajar berjenis kelamin wanita ikut tertunduk bersama ratusan pelajar lainnya.

Dijemur di bawah sinar matahari, D (16) yang mengenakan baju berwarna kuning dan membawa jaket hitam itu tertunduk malu.

Ia digelandang bersama yang diakuinya adalah saudaranya yang juga perempuan mengenakan jaket berwarna biru gelap.

Saat ditanya alasan dia digelandang polisi, D yang masih berstatus pelajar kelas 10 itu mengaku tidak mengetahui apa-apa soal demo.

"Ini aku mau ke rumah om di Cipondoh, tapi diajak saudara saya itu bareng rombongan temen-temennya yaudah aku ikut aja lumayan mikirnya nebeng sekalian kan," cerita D sehabis diberi makan oleh petugas, Selasa (13/10/2020).

Ia mengaku mau ke rumah saudaranya untuk meminta uang jajan lantaran dompetnya kosong melompong.

Memang berbeda dari penampilan pelajar yang demo pada umumnya, D tampak bersih, kulitnya putih, bahkan mengenakan celana dan sepatu putih layaknya kaum borjuis.

Rambutnya pun terurai panjang menutupi kacamata bulat yang dikenakannya.

D kembali berceloteh kalau tidak berniat sama sekali untuk beranjak ke Jakarta, apa lagi mengikuti demo.

"Omnibus Law itu aja engga paham aku. Boro-boro deh mau ke Jakarta. Mana engga bida hubungin orang tua soalnya handphone baru aku gadai," aku D.

Kini, D beserta ratusan pelajar lainnya pun tengah didata untuk dipanggil orang tuanya dan diizinkan pulang bila tidak terbukti melakukan tindak pidana.

Semua pelajar itu pun terpaksa diikuti rapid test lantaran berkerumun tanpa mengindahkan protokol kesehatan untuk berjaga jarak.

Tak jarang diantaranya terlihat tidak mengenakan masker dan langsung diberikan masker medis oleh petugad Polres Metro Tangerang Kota.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved