Demo Tolak UU Cipta Kerja
Syok Anaknya Ikut Demo, Orangtua di Bekasi Jatuh Pingsan Saat Jemput Putranya di Polres
Ketika tangis harus pecah, seorang ibu yang duduk di kursi barisam belakang tiba-tiba lemas dan terjatuh
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Momen penjemputan pelajar peserta demo tolak UU Cipta Kerja di Polres Metro Bekasi Kota diwarnai tangis haru, seorang ibu bahkan sampai jatuh pingsan melihat putranya sempat ditangkap polisi, Rabu, (14/10/2020).
Proses penjemputan puluhan pelajar yang diamankan polisi berlangsung di Aula Mapolres Metro Bekasi Kota, Jalan Pramuka, Margajaya, Bekasi Selatan.
Puluhan siswa dikumpulkan di aula, selanjutnya para orantua yang hendak menjemput dipersilahkan masuk ke dalam aula dan duduk di kursi yang disediakan polisi.
Mereka selanjutnya diberikan tausiah agama oleh salah satu perwira polisi, sampai puncaknya, para siswa berikan waktu untuk sungkem dan meminta maaf ke orangtuanya.
Pada momen tersebut, seoranh ibu tak kuasa menahan tangis melihat kelakuan putranya lantaran membuat panik keluarga.
Para siswa ini sebelum dijmeput sempat menginap di Mapolres selama satu malam sejak, Selasa, (13/10/2020) saat diamankan polisi hendak menuju Jakarta.
Ketika tangis harus pecah, seorang ibu yang duduk di kursi barisam belakang tiba-tiba lemas dan terjatuh.
Petugas kepolisian langsung berusaha membantu ibu tersebut, beruntung kondisinya dapat membaik setelah ditenangkan.
Orangtua tersebut diketahui syok, ia tidak menyangka putranya dapat berurusan dengan pihak kepolisian lantaran terlibat demo.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Wijonarko mengatakan, pihaknya mengamankan para pelajar di beberapa wilayah di Kota Bekasi.
"Kemarin kita melaksanakan pengamanan aksi unjuk rasa, total terdapat 54 pelajar yang kita amankan yang akan berangkat ke Jakarta," kata Wijinarko, Rabu, (14/10/2020).
Dia menambahkan, keseluruhan pelajar diamankan di beberapa titik seperti Stasiun Bekasi, lalu ada yang dihadang polisi saat menumpang truk atau kendaraan menuju Jakarta.
Wijonarko menejalaskan, 54 pelajar yang diamankan berasal dari berbagai wilayah baik Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi.
"Ada dari pelajar Kota Bekasi, banyak juga dari Kabupaten Bekasi seperti Cibitung, Cikarang, Tambun," jelasnya.